Pages

Minggu, 19 Mei 2024

Agar Bidadari Cemburu Padamu (Bagian 1): Allah Sebaik- baik Pemberi Kasih Sayang


            Banyak muslimah merasa insecure karena fisik, penghasilan yang belum mapan, prestasi yang biasa saja, atau jodoh yang tak kunjung datang sedangkan usia terus bertambah tanpa terasa. Padahal semua hal itu termasuk perkara yang diluar kuasanya sebagai manusia, perkara yang pada dasarnya tidak akan dimintai pertanggungjawaban oleh-Nya.

Maka agar tidak menjadi sebab yang membuatnya insecure, sudah seharusnya ia mengingat kembali betapa berlimpahnya nikmat yang sudah Allah swt berikan, dimana dengan rasa syukur itu ia akan senantiasa merasa bahagia. Rasulullah pernah mengingatkan kita: “Barangsiapa di antara kalian yang memasuki waktu pagi dalam kondisi sehat badannya, hatinya aman dan tentram, serta memiliki makanan untuk hari tersebut, maka seakan-akan dia memperoleh dunia dan seisinya”. Allah pun juga telah berfirman: “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. An-Nahl: 18)

Kemuliaan seorang muslimah tidak diukur dari bagaimana fisiknya, karena Allah swt senantiasa melihat dari hati dan amalnya sebagaimana sabda baginda. Begitu juga bukan dinilai dari kemapanan materi dan pekerjaannya, karena pada dasarnya rezeki itu adalah yang bisa dinikmati dan didapatkan dari sumber yang diridhai-Nya. Begitu juga karena prestasinya, karena setiap manusia pasti Allah beri potensi istimewa yang terkadang ia belum menyadari bahkan tak dimiliki oleh selain dirinya. Begitu juga jodoh, karena nyatanya dua perempuan mulia yang Allah muliakan di dalam Al-Quran, yakni Maryam dan Asiyah binti Muzahim kemuliaannya bukanlah karena pasangannya. Maryam, seorang wanita sholihah, ahli ibadah, yang sangat menjaga kehormatannya, sangatlah ditinggikan kedudukannya meski ia tak menikah hingga akhir hayatnya. Bahkan karena kesuciannya, ia Allah pilih untuk memegang amanah besar, dimana dari rahimnya lahir sosok yang akan menyampaikan risalah Rab-Nya. Begitu pula Asiyah yang berada disisi sosok lelaki yang kejam, zalim, bahkan mengaku dirinya sebagai Tuhan bagi seluruh manusia. Namun ia Allah tinggikan, semata- mata karena ketaatannya pada Rab-Nya, keteguhannya dalam memegang dan menyampaikan kebenaran hingga akhir hidupnya.

Oleh karena itu perempuan di dunia yang menjadikan bidadari surga cemburu padanya adalah perempuan yang shalihah, taat, serta yakin akan janji-Nya, dekat dengan Rabb-Nya, tunduk atas perintah-Nya, sabar atas segala ujian, teguh dalam kebenaran hingga khir hayatnya. Sama sekali bukan karena fisiknya, materi, prestasi ataupun sosok yang mendampingi hidupnya.

Wallahu a’lam bish showab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar