Suatu ketika Ummu Salamah pernah bertanya kepada Rasulullah, terkait mana yang lebih mulia, antara wanita sholihah yang masuk surga, atau bidadari surga? Maka Rasulullah saw pun menjawabnya bahwa wanita sholihah yang lebih mulia, karena ia dimasukkan surga karena usahanya untuk menjadi sosok yang sholihah. Bahkan perbandingan antara keduanya layaknya batu berlian dengan batu biasa, atau seperti kenyataan dan bayang- bayang saja.
Hal
itu dikarenakan perempuan dunia yang sholihah, bisa meraih derajat dan
kedudukan di surga harus melalui berbagai proses dan perjuangan yang panjang.
Ia harus sholat, puasa, shodaqoh, dan melakukan berbagai ketaatan dan perintah
lainnya, juga melalui berbagai ujian di dunia. Sedangkan bidadari surga
tidaklah sama sekali mendapat perintah itu semua, apalagi ujian dunia yang
terus- menerus tiada ujungnya. Sebagaimana yang Allah katakan: “Sesungguhnya
Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung” (Al- Waqi’ah: 35).
Wanita sholihah memiliki kecantikan yang jauh lebih
tinggi bahkan dikatakan oleh Rasulullah sampai 70 ribu kali lipat dari bidadari
surga ketika mereka telah mendapatkan surga-Nya, karena ketaaatannya selama di
dunia. Mereka akan ditempatkan di istana- istana surga seperti yang Allah
katakan: “(mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga 'adn” (At- Taubah:
72). Sedangkan para bidadari mereka Allah letakkan di dalam kemah- kemah,
sebagaimana friman-Nya: “(Bidadari-bidadari)
yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah.” (Ar- Rahman: 72)
Jika bidadari
surga Allah gambarkan di dalam Al-Quran yang memiliki mata jeli, buah dada yang
montok, berusia muda- muda, maka wanita shalihah yang mereka masuk surga karena
ketaatannya, ia akan jauh lebih menarik dan tinggi derajatnya. Para wanita ini
yang juga akan dipasangkan dengan pasangan- pasangan mereka yang sahlih selama
di dunia. Maka kedudukan para pelayan muda dari laki-laki di surga, juga para
bidadari tidaklah lebih tinggi dari laki- laki shalih dan perempuan shalihah
yang karena ketaatan mereka, menjadikan mereka masuk ke dalam surga-Nya. Kenikmatan
memandang bidadari, juga para pelayan muda pun tak ada apa-apanya jika
dibandingkan dengan kenikmatan memandang Allah disana.
Oleh
karena itu seorang muslimah harus senantiasa memantaskan dirinya agar bisa
meraih derajat tersebut. Sosok shalihah adalah yang qanitah (taat)
kepada Rabb-Nya, juga hafidzah yakni yang mau menjaga kehormatannya,
juga rahasia dan harta suaminya. Juga senantiasa memberi teladan dan inspirasi
dalam kebaikan bagi muslimah lainnya, baik di dunia nyata maupun di dunia maya,
dengan tetap menjaga hati dan dirinya dari segala yang dilarangnya.
Wallahu a’lam bish showab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar