Banyak orang yang sudah merasa sudah siap menikah atau sekedar ingin menikah, tapi belum siap untuk menghadapi konflik yang pasti terjadi di dalam pernikahan, karena pernikahan bukanlah sesuatu yang selalu manis, dan indah. Oleh karena itu harus ada persiapan diri.
Kematangan mental dan emosi tidak
bisa dipatok dengan usia. Untuk mematangkan mental dan emosi maka harus ada
beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Pengaturan
emosi diri, karena nantinya pasangan kita pasti memiliki kekurangan dan bisa
jadi tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Banyak hal yang terbuka satu per
satu setelah menikah. Pilihan kita adalah pilihan yang sudah melalui proses
yang terbaik juga melibatkan Allah swt dalam keputusannya, maka ketika ada
kekurangan, kita bisa menjadi ikhlas. Adapun perkara yang di dalam kuasa sehingga
bisa dirubah, maka samabil berjalan sambil diperbaiki, juga pasangan kita
memperbaiki kekurangan kita, seperti akhlak, dan sikap. Harus sama- sama
memiliki prinsip untuk saling mengingatkan satu sama lain.
2. Mengendalikan
emosi saat konflik ketika ada api yang tersulut walau dari masalah kecil,
karena setelah menikah ketika memutuskan sesuatu harus secara bersama dari dua
kepala yang berbeda. Di dalam hadits, Rasululullah memerintahkan kita ketika
marah untuk harus merubah posisi. Di dalam hadits lain, marah dari syaitan dan
syaitan dari api, dan api akan mati dengan air. Maka, sebelum memutuskan
sesuatu maka harus ditunggu terlebih dahulu hingga emosi mereda, kemudian
difikirakn solusi setelahnya.
3.
Bersabar
ketika rumah tangga dalam ujian. Banyak
hal yang dikira awalnya baik- baik saja, tapi ternyata tidak. Maka sebelum
menikah harus sudah menyiapkan diri untuk siap menghadapi segala resiko ketika
menikah dengan seseorang.
4. Belajar
ikhlas menerima takdir Allah swt, seperti mertua atau pasangan yang tidak
sesuai harapan.
5.
Berkomunikasi
yang baik, karena akan dua kepala yang tidak selalu sama, yang cara berfikir
dan lahir dari keluarga dan lingkungan yang berbeda. Maka diawali dengan
komunikasi yang baik dengan orangtua.
6.
Mencari tahu
bagaimana agar bisa diterima pasangan, bukan selalu minta dimengerti, dan
menangis atau diam dan marah. Maka harus meredamkan emosi dahulu dan bagaimana
bisa mengambil hati dan meminta izin kepada orangtua untuk menikah.
7.
Resolusi
konflik atau mencari solusi dari setiap masalah dengan bersama- sama. Ketika ada masalah dengan pasangan, maka harus duduk
bersama dan mencari solusi bersama dengan kembali kepada Al-Quran dan
As-Sunnah. Dan harus lapang hati untuk menerima kebenaran sekalipun dari istri,
selama itu berlandaskan syariat. Ketaatan kepada suami tidak mutlak, tapi hanya
selama suami berpegang dengan syariat
8.
Bertanggung
jawab dalam setiap keputusan, dalam hal apapun, yang harus dilatih sejak saat sebelum
menikah. Seperti kuliah dan jurusan yang diambil, tempat tinggal, dan lain-
lain. Walaupun menerima masukkan dari orang tua, namun keputusan sudah diambil,
kemudian menemukan masalah, maka kita harus bertanggung jawab atas Keputusan tersebut,
bukan menyalahkan orang lain apalagi orangtua. Termasuk dalam pengelolaan
keuangan, yang akan bisa berbeda kondisinya setelah menikah, dimana semua
dimulai dari nol dan harus mengatur dengan sebaik- baiknya.
9. Komitmen
harus ada sejak awal pernikahan. Banyak orang yang menikah hanya karena ingin
bahagia, tapi ketika tidak mendapatkannya maka dia akan menyesal, kebingunan,
dan kecewa kepada pasangan. Maka harus diluruskan niat bahwa menikah hanya
untuk mencari ridho Allah swt, dan tidak menggantungkan harapan pada pasangan.
Maka apapun ujian dan konsekuensinya, maka akan terus bertahan. Oleh karena itu
niat menikah lillah harus kokoh, jika tidak maka mendapati badai kecil saja,
maka bisa tumbang.
10. Setiap pernikahan pasti ada kekurangan, ketika kita merasa kekurangan di satu titik dan itu tidak terjadi pada pasangan lain, maka bukan berarti pasangan tersebut tidak punya masalah atau ujian, tapi mungkin diuji pada titik lain. Maka tidak perlu melihat dan iri terhadap kehidupan keluarga lain.
Wallahu
a’lam bish showab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar