Bukan sekedar dengan menuntut peguasa tuk menutup kedutaan AS dan Israel, namun juga harus menuntut gerakkan militer tuk tumbangkan rezim dan sistem. Menuntut penguasa untuk menggerakkan militernya, dan menuntut para militer tuk menyambut seruan umat dan Al-Aqsha, menembus perbatasan yang hanya ilusi belaka.
Setelah sepuluh hari peperangan meledak, antara
para mujahid denga para zionis, kekalahan telak sudah benar- benar nampak di
pihak musuh terlaknat itu. Frustasi yang begitu merasuk, rasa takut yang begitu
kuat merayap dalam jiwa mereka, membuat mereka membabi buta tuk membantai
penduduk Gaza lantaran mereka tidak sanggup jika menghadapi dan membunuh
serangan para pejuang yang tak takut akan kematian. Hanya serangan udara yang
meneror dan mentarget warga sipil, yang banyak dari kalangan anak- anak dan wanita.
Kaum
muslimin di Yordania, Lebanon, Mesir, Turki dan berbagai belahan dunia lainnya
mulai Eropa, Afrika hingga Asia semua turun di jalanan merangsek kantor- kantor
keduataan Israel dan menuntut kepada penguasa untuk menutup kantor kedutaan
tersebut. Amukan masa itu membuat merinding dan mengobarkan gelora perjuangan.
Perasaan umat begitu dalam dan menampakkan persatuan akan kezaliman yang
semakin hari semakin tak manusiawi.
Namun,
yang perlu kita fahami adalah perkara yang seharusnya diserukan oleh kaum
muslimin dan yang mereka tuntutkan kepada para ahlu quwah, dimana mereka lahir
dan hidup bersama mereka. Ahlu quwah yang sebagaimana diantara kita bersedih,
tersayat, menangis, diantara mereka pun seperti itu. Jika diantara kita ada
orang- orang yang mukhlis, maka diantara mereka pun seperti itu. Jika diantara
kita ada yang tidak rela dan marah besar dengan kejahatan para penjajah juga
negara besar yang menopangnya, maka diantara mereka pun seperti itu.
Bukankah
para ahlu quwah lah yang ketika itu diseru oleh Rasulullah ketika beliau ingin
meminta perlindungan dalam dakwah dan perjuangan? Bukankah Rasulullah pernah
mendatangi puluhan kabilah dimana mereka memiliki kekuatan tentara yang bisa
menumbangkan sistem jahiliyah? Bukankah Rasulullah meminta baiat perang pada
baiat aqabah yang kedua, dimana mereka itu merupakan bagian dari tentara
pasukan kaumnya? Bukankah itu yang Rasulullah minta tuk melindungi Islam dengan
menumbangkan sistemnya dan ditegakkan Islam sebagai sistem pengganti?
Maka,
jika para tentara kaum muslimin hari ini terbelenggu dengan rezim yang akan
terus melarang dan menghalangi, tidakkah mereka mampu tuk menjatuhkan kursi
kekuasaan dengan gampang? Jika para prawira mereka begitu setia dengan para
penguasa pengkhianat, tidak kah diantara
mereka ada para pasukan yang masih tersisa di dalam dirinya iman?
Tidakkah tersisa di dalam diri mereka pemahaman akan perintah jihad yang telah
diwajibkan? Bukankah diantara jutaan pasukan itu akan ada sekelompok orang yang
memiliki keimanan dan keikhlasan? Mereka yang menjadikan kekuatan itu semata-
mata untuk membela Islam dan melindungi darah kaum muslimin. Berapa banyak
revolusi terjadi, dan yang menumbangkan para penguasa yang zalim adalah para
tentara pemegang senjata?
Oleh karena itu, pemahaman harus terus
diberikan kepada para pasukan dan tentara ummat Islam di berbagai belahan
negeri. Nyatanya mereka masih memilki akidah Islam, dan bagian dari kita dan
ummat ini. Jika pemahaman itu ada dan diantara mereka ada yang terus
menyebarkan maka bukanlah perkara yang mustahil untuk mengobarkan semangat
jihad dan membela darah serta kehormatan ummat ini?
Sebagaimana
yang terjadi saat perang Arab Israel tahun 1948, -terlepas dari adanya
sandiwara negara- negara Barat yang menseting perang tersebut-, namun diantara
mereka banyak dari orang- orang yang ikhlas, yang benar- benar ingin
mengalahkan dan menghancurkan entitas Yahudi. Sebagaimana tentara Yordania yang
tidak lagi mendengarkan komando presidennya ketika mereka diminta untuk mundur
lantaran perang tersebut memang mengharuskan untuk terus maju, hingga menang
atau syahid fi sabilillah.
#FreePalestine
#ArmiesToAqsha #AqsaCallsArmies #GazaUnderAttack #SavePalestine
#BadaiAlaqsha #ThufanAlaqsha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar