Memilih Jodoh, Memilih Masalah
Sebelum
menikah, seseorang sering membayangkan kebahagiaan, kesenangan, dan kemana-
kemana selalu bersama. Padahal yang terjadi, ketika sudah menikah akan banyak
sekali masalah, dimana jika sebelum menikah hanya memikirkan diri sendiri, baik
karir, pendidikan, juga bisa melakukan apa- apa sesuai kemauaannya sendiri. Jika
ada masalah, maka hanya masalah untuk diri sendiri, atau dengan orangtua, guru,
atau teman. Tapi ketika sudah menikah, maka konflik akan bercabang- cabang,
baik dengan orangtua, mertua, tetangga, ipar, teman, atau orang yang tidak suka
dengan pernikahannya, dan lain- lain.
Oleh
karena itu ketika mau menikah perlu sekali istikharah agar dengan siapapun ia menikah,
kemudian suatu saat menghadaai masalah dan konflik, dengan izin Allah swt pasti
akan terselesaikan dengan lebih mudah. Karena yang perlu diingat,di dalam
pernikahan akan lebih banyak perjuangan, tanggung jawab, dan menguras emosi. Sehingga,
ketika salah memilih pasangan, maka akan semakin sulit dalam menghadapi
masalah, bahkan menambah masalah karena pasangan tersebut masih banyak
bermasalah, dan masih banyak hal yang perlu diperbaiki, baik akhlak, ibadah
atau yang lainnya. Namun jika pasangan tersebut sudah baik, bahkan lebih baik
dari kita maka justru kita yang akan dibimbing, sehingga akan lebih menghadapi
pernikahan. Sehingga masalah yang timbul itu bukan dari pasangan, akan tetapi
dari hal yang lain. Maka ketika pasangan itu memiliki pribadi yang baik,
wawasan yang luas maka akan membantu kita untuk menghadapi masalah, bukan
justru menambah masalah.
Sehingga, sebelum memutuskan perlu
sekali dipastikan dari berbagai aspek dan dari banyak pihak yang mengenalnya,
karena betapa banyak orang yang nampak baik di depan kita, atau baik di social media
tapi pada dasarnya tidak seperti itu. Maka perlu sekali menggali dan memastikan
orang tersebut dengan bertanya kepada temannya, tetangga, adiknya, keluarganya,
dan lainnya. Dalam memutuskan tidak perlu tergesa- gesa, lupa melibatkan Allah
swt, dan hanya mengedepankan cinta serta nafsu, juga ridha serta ketulusan dari
kedua orangtua, karena ridha orangtua, melibatkan Allah swt, tidak melanggar
syariat, pasti akan dilimpahkan keberkahan, dan kemudahan ketika menghadapi
segala permasalahan.
Maka sebesar apa masalah yang kita
hadapi sangat tergantung pada pasangan yang dipilih. Jangan sampai jatuh cinta
yang membuat buta, sehingga tidak mau menikah kecuali dengannya.
Siapapun
yang kita pilih pasti tetap akan ada masalah, akan tetapi jika orang tersebut sudah
tidak terlalu bermasalah, akhlak dan ibadahnya sudah baik, atau tidak terlalu
banyak celahnya, maka akan lebih meringankan masalah yang bermunculan dalam
keluarga.
Di
setiap pernikahan pasti ada masalah- masalah baru yang terus berdatangan. Mungkin
diawal pernikahan terkait dengan pasangan, karena memang baru mengenal, maka jika
terselesaikan, akan ada masalah lain yang akan terus berdatangan.
Pentingnya Istikharah Cinta
Ketika seseorang sudah terlanjur cinta, seseorang sering lupa berkonsultasi, meminta kemudahan, dan keridhoaan Allah swt. Padahal Allah berfirman di dalam Al Baqoroh ayat 216, bahwa bisa jadi apa yang kita suka belum tentu baik menurut kita, dan sebaliknya.
Segala
sesuatu terjadi karena izin Allah swt, maka ketika mengikuti petunjuk dari
Allah maka kita akan memiliki keyakinan
bahwa pilihan tersebut karena ridho dan petunjuk Allah, sehingga bisa menjalani
dengan tenang dan baik, serta sabar ketika menghadapi berbagai cobaan yang muncul,
karena kita yakin semua itu karena petunjuk Allah swt. Dengan begitu juga bisa
berwasilah kepada Allah swt ketika menghadapi berbagai cobaan untuk meminta
kemudahan- kemudahan untuk menjalani dan menyelesaikannya.
Istikharah
dilakukan karena kita menghadapi dua pilihan, namun bukan berarti harus ada dua
item atau dua orang, namun kalaupun satu maka bisa juga istikharah agar
mengetahui antara menjalani atau menghindari, melanjutkan atau mundur, menerima
atau menolak. Dan istikharah juga bisa dilakukan dalam hal lain seperti
istikharah ketika akan safar, pekerjaan, pendidikan, dan lainnya
Istikharah
sangat perlu sebagai bentuk kepasrahan kita, dan pengakuan akan kekuasaan Allah
swt, sehingga semakin sering seseorang melakukan istikharah maka akan semakin
melatih daya sensitive, dan kepekaannya dalam membaca tanda dan petunjuk dari
Allah.
Caranya
adalah dengan sholat dua rakat dengan niat sholat istikharah sebagaimana yang
diperintahkan Nabi di dalam sebuah hadits, dan membaca doa istikharah. Sholat
adalah wasilah untuk terkabulkannya doa, sedangkan doa istikharah itulah yang
paling penting dan inti. Doa tersebut perlu terus diulang- ulang dan dihafalkan:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ
بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ
فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ
الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي
دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ وَعَـاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاقْدُرْهُ
لِيْ وَبَارِكْ لِي فِيهِ ثُمَّ يَسِّرْهُ لِي وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا
الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ
وَآجِـلِهِ فَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ
أَيْنَـــمَا كَانَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ وَ صَلَّى اللهُ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
"Ya Allah, sesungguhnya aku
beristikharah dengan pengetahuan-Mu, aku memohon kekuatan dengan kekuatan-Mu,
aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan
sementara aku tidak mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku
tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah,
jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam bagi agamaku,
kehidupanku, akhir urusanku, duniaku, dan akhiratku, maka takdirkanlah hal
tersebut untukku. Mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika
Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, akhir
urusanku, diniaku, dan akhiratku, maka palingkanlah aku darinya dan
palingkanlah dia dariku. Takdirkanlah yang terbaik untukku apa pun keadaannya.
Sesungguhnya engkau Yang Maha Bisa atas segala sesuatu"
Doa ini menunjukkan kepasrahan kita kepada Allah swt, dan penyerahan kita kepada
Allah swt secara total. Cara mengetahui bagaimana mengetahui jawabannya, ada
yang mengatakan dengan mimpi, ada yang mengatakan dengan membuka al quran
setelah kita doa, namun yang pasti adalah dengan melihat kemudahan dari Allah
swt, karena di dalam doa tersebut kita meminta kemudahan, maka jika itu yang terbaik
menurut Allah swt pasti akan dimudahkan, dan sebaliknya jika ada kesulitan-
kesulitan maka itu bukan yang terbaik menurut Allah swt. Jadi walaupun belum
kenal, belum ada ketertarikan ataupun cinta, maka ketika melibatkan Allah swt
dan Allah swt memberi kemudahan- kemudahan, termasuk orangtua memberikan ridha,
maka itulah jawaban dari Allah swt.
Istikharah
memang bukan wajib secara hukum fiqh, tapi semata- mata karena bentuk
penghambaan kita kepada Allah swt, menyerahkan dan meminta petunjuk, arahan dan
keridhaan dari-Nya. Bisa jadi apa yang
Allah swt pilihkan untuk kita sangat bertentangan dengan keinginan,
kecondongan, atau kriteria yang kita inginkan, tapi perbedaan dalam usia, latarbelakang,
pendidikan bisa akan mudah saja bagi Allah swt jika memang itu pilihan Allah
swt.
Dengan
istikahrah maka ketika menghadapi masalah dalam rumah tangga seperti masalah komunikasi,
ketidakcocokan, ekonomi dan lain- lain maka tetap yakin untuk melanjutakn,
mempertahankan dan memperjuangkan keluarga tersebut, karena dia telah memilih
itu karena-Nya, maka pasti Allah swt akan memberi pertolonagn-Nya.
Selain
istikharah, kita juga perlu ikhtiar maksimal, dan benar- benar pasrah dan
berserah total kepada Allah swt, serta menetralkan hati dari kecendongan kepada
salah satu pilihan. Ketika merasa belum ada jawaban pada dasaranya kita masih
belum ada kepekaan akan petunjuk dari Allah swt, karena belum sering sholat dan
doa istikharah. Istikharah itu ringan karena bisa dibersamakan dengan sholat-
sholat sunnah yang lain, seperti dhuha, rawatib, akan tetapi lebih afdhal di
waktu sepertiga malam, dimana waktu tersebut adalah waktu yang terbaik untuk
qiyamulail dan meminta petunjuk kepada Allah swt, serta waktu mustajab.
Wallahu
a’;am bish showab.
Resume materi ke 5 Kelas Pra Nikah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar