Pages

Jumat, 23 Februari 2024

Memilih Jodoh

 Memilih Jodoh, Memilih Masalah

              Sebelum menikah, seseorang sering membayangkan kebahagiaan, kesenangan, dan kemana- kemana selalu bersama. Padahal yang terjadi, ketika sudah menikah akan banyak sekali masalah, dimana jika sebelum menikah hanya memikirkan diri sendiri, baik karir, pendidikan, juga bisa melakukan apa- apa sesuai kemauaannya sendiri. Jika ada masalah, maka hanya masalah untuk diri sendiri, atau dengan orangtua, guru, atau teman. Tapi ketika sudah menikah, maka konflik akan bercabang- cabang, baik dengan orangtua, mertua, tetangga, ipar, teman, atau orang yang tidak suka dengan pernikahannya, dan lain- lain.

              Oleh karena itu ketika mau menikah perlu sekali istikharah agar dengan siapapun ia menikah, kemudian suatu saat menghadaai masalah dan konflik, dengan izin Allah swt pasti akan terselesaikan dengan lebih mudah. Karena yang perlu diingat,di dalam pernikahan akan lebih banyak perjuangan, tanggung jawab, dan menguras emosi. Sehingga, ketika salah memilih pasangan, maka akan semakin sulit dalam menghadapi masalah, bahkan menambah masalah karena pasangan tersebut masih banyak bermasalah, dan masih banyak hal yang perlu diperbaiki, baik akhlak, ibadah atau yang lainnya. Namun jika pasangan tersebut sudah baik, bahkan lebih baik dari kita maka justru kita yang akan dibimbing, sehingga akan lebih menghadapi pernikahan. Sehingga masalah yang timbul itu bukan dari pasangan, akan tetapi dari hal yang lain. Maka ketika pasangan itu memiliki pribadi yang baik, wawasan yang luas maka akan membantu kita untuk menghadapi masalah, bukan justru menambah masalah.

Sehingga, sebelum memutuskan perlu sekali dipastikan dari berbagai aspek dan dari banyak pihak yang mengenalnya, karena betapa banyak orang yang nampak baik di depan kita, atau baik di social media tapi pada dasarnya tidak seperti itu. Maka perlu sekali menggali dan memastikan orang tersebut dengan bertanya kepada temannya, tetangga, adiknya, keluarganya, dan lainnya. Dalam memutuskan tidak perlu tergesa- gesa, lupa melibatkan Allah swt, dan hanya mengedepankan cinta serta nafsu, juga ridha serta ketulusan dari kedua orangtua, karena ridha orangtua, melibatkan Allah swt, tidak melanggar syariat, pasti akan dilimpahkan keberkahan, dan kemudahan ketika menghadapi segala permasalahan.            

Maka sebesar apa masalah yang kita hadapi sangat tergantung pada pasangan yang dipilih. Jangan sampai jatuh cinta yang membuat buta, sehingga tidak mau menikah kecuali dengannya.

              Siapapun yang kita pilih pasti tetap akan ada masalah, akan tetapi jika orang tersebut sudah tidak terlalu bermasalah, akhlak dan ibadahnya sudah baik, atau tidak terlalu banyak celahnya, maka akan lebih meringankan masalah yang bermunculan dalam keluarga.

              Di setiap pernikahan pasti ada masalah- masalah baru yang terus berdatangan. Mungkin diawal pernikahan terkait dengan pasangan, karena memang baru mengenal, maka jika terselesaikan, akan ada masalah lain yang akan terus berdatangan.

Pentingnya Istikharah Cinta

              Ketika seseorang sudah terlanjur cinta, seseorang sering lupa berkonsultasi, meminta kemudahan, dan keridhoaan Allah swt. Padahal Allah berfirman di dalam Al Baqoroh ayat 216, bahwa bisa jadi apa yang kita suka belum tentu baik menurut kita, dan sebaliknya. 

              Segala sesuatu terjadi karena izin Allah swt, maka ketika mengikuti petunjuk dari Allah maka  kita akan memiliki keyakinan bahwa pilihan tersebut karena ridho dan petunjuk Allah, sehingga bisa menjalani dengan tenang dan baik, serta sabar ketika menghadapi berbagai cobaan yang muncul, karena kita yakin semua itu karena petunjuk Allah swt. Dengan begitu juga bisa berwasilah kepada Allah swt ketika menghadapi berbagai cobaan untuk meminta kemudahan- kemudahan untuk menjalani dan menyelesaikannya.

              Istikharah dilakukan karena kita menghadapi dua pilihan, namun bukan berarti harus ada dua item atau dua orang, namun kalaupun satu maka bisa juga istikharah agar mengetahui antara menjalani atau menghindari, melanjutkan atau mundur, menerima atau menolak. Dan istikharah juga bisa dilakukan dalam hal lain seperti istikharah ketika akan safar, pekerjaan, pendidikan, dan lainnya

              Istikharah sangat perlu sebagai bentuk kepasrahan kita, dan pengakuan akan kekuasaan Allah swt, sehingga semakin sering seseorang melakukan istikharah maka akan semakin melatih daya sensitive, dan kepekaannya dalam membaca tanda dan petunjuk dari Allah.

              Caranya adalah dengan sholat dua rakat dengan niat sholat istikharah sebagaimana yang diperintahkan Nabi di dalam sebuah hadits, dan membaca doa istikharah. Sholat adalah wasilah untuk terkabulkannya doa, sedangkan doa istikharah itulah yang paling penting dan inti. Doa tersebut perlu terus diulang- ulang dan dihafalkan:

 

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ وَعَـاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَبَارِكْ لِي فِيهِ ثُمَّ يَسِّرْهُ لِي وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ أَيْنَـــمَا كَانَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ 

"Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah dengan pengetahuan-Mu, aku memohon kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan sementara aku tidak mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib.    Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam bagi agamaku, kehidupanku, akhir urusanku, duniaku, dan akhiratku, maka takdirkanlah hal tersebut untukku. Mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, akhir urusanku, diniaku, dan akhiratku, maka palingkanlah aku darinya dan palingkanlah dia dariku. Takdirkanlah yang terbaik untukku apa pun keadaannya. Sesungguhnya engkau Yang Maha Bisa atas segala sesuatu"

              Doa ini menunjukkan kepasrahan kita kepada Allah swt, dan penyerahan kita kepada Allah swt secara total. Cara mengetahui bagaimana mengetahui jawabannya, ada yang mengatakan dengan mimpi, ada yang mengatakan dengan membuka al quran setelah kita doa, namun yang pasti adalah dengan melihat kemudahan dari Allah swt, karena di dalam doa tersebut kita meminta kemudahan, maka jika itu yang terbaik menurut Allah swt pasti akan dimudahkan, dan sebaliknya jika ada kesulitan- kesulitan maka itu bukan yang terbaik menurut Allah swt. Jadi walaupun belum kenal, belum ada ketertarikan ataupun cinta, maka ketika melibatkan Allah swt dan Allah swt memberi kemudahan- kemudahan, termasuk orangtua memberikan ridha, maka itulah jawaban dari Allah swt.


Istikharah memang bukan wajib secara hukum fiqh, tapi semata- mata karena bentuk penghambaan kita kepada Allah swt, menyerahkan dan meminta petunjuk, arahan dan keridhaan dari-Nya.  Bisa jadi apa yang Allah swt pilihkan untuk kita sangat bertentangan dengan keinginan, kecondongan, atau kriteria yang kita inginkan, tapi perbedaan dalam usia, latarbelakang, pendidikan bisa akan mudah saja bagi Allah swt jika memang itu pilihan Allah swt.

Dengan istikahrah maka ketika menghadapi masalah dalam rumah tangga seperti masalah komunikasi, ketidakcocokan, ekonomi dan lain- lain maka tetap yakin untuk melanjutakn, mempertahankan dan memperjuangkan keluarga tersebut, karena dia telah memilih itu karena-Nya, maka pasti Allah swt akan memberi pertolonagn-Nya.

Selain istikharah, kita juga perlu ikhtiar maksimal, dan benar- benar pasrah dan berserah total kepada Allah swt, serta menetralkan hati dari kecendongan kepada salah satu pilihan. Ketika merasa belum ada jawaban pada dasaranya kita masih belum ada kepekaan akan petunjuk dari Allah swt, karena belum sering sholat dan doa istikharah. Istikharah itu ringan karena bisa dibersamakan dengan sholat- sholat sunnah yang lain, seperti dhuha, rawatib, akan tetapi lebih afdhal di waktu sepertiga malam, dimana waktu tersebut adalah waktu yang terbaik untuk qiyamulail dan meminta petunjuk kepada Allah swt, serta waktu mustajab.

Wallahu a’;am bish showab.

Resume materi ke 5 Kelas Pra Nikah

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar