Bukan sekedar saat pecahnya peperangan dan agresi sebagaimana yang terjadi beberapa kali di beberapa tahun yang lalu. Akan tetapi perjuangan itu terus ada sampai berhasil tuk membebaskannya, sebagaimana membebaskan wilayah kaum muslimin yang lainnya. Perjuangan itu terus ada, sampai kemenangan itu tiba dengan tegaknya kepemimpinan Islam yang dapat menyatukan barisan serta menaungi kita di bawah kibaran bendera sang Baginda..
Sudah
lebih dari empat bulan peperangan antara para mujahid dan Israel pecah. Belum
ada tanda- tanda pembantain itu berkahir, akan tetapi kita akan selalu yakin
bahwa kemenangan itu dekat atas izin-Nya. Para mujahid dari bumi suci itu masih
terus bertahan, melawan, dan berjaga- jaga tuk terus meraih dan menyambut janji
Rabb-Nya. Para pemuda yang tak takut akan kematian, namun justru begitu merindukan.
Para pemuda yang begitu kokoh imannya dan tidak khawatir akan segala ancaman
negara- negara besar yang ada di balik musuh mereka.
Sedangkan
pembantaian mereka atas rakyat sipil di Gaza tak lain dan tak bukan hanyalah
bentuk kepanikan dan bentuk balasan atas kerugian mereka. Frustasi itu sudah
menjangkiti hingga puncaknya, lantaran mereka kalah telak di hadapan para
mujahid yang hanya takut pada Rabb-Nya. Sehingga tak ada cara lain yang bisa
mereka lakukan melainkan melakukan serangan udara dan menargetkan para
keluarga, saudara, tetangga para mujahid yang begitu mudah membuat mereka tak
berdaya.
Perang
ini begitu sengit, sehingga menyayat jutaan hati kaum msulimin di berbagai
belahan dunia. Perang ini begitu kejam, lantaran musuh pengecut itu tak lagi
memperhatikan aturan dalam medan pertempuran. Perang ini begitu luar biasa
membuat jagat raya sosial media mengabarkan hal yang serupa, sehingga kemarahan
kita semakin membuncah dan berkobar, layaknya kayu yang disiram minyak dan
disulut dengan api yang merah. Perang ini mampu membuktikkan bahwa umat islam
memiliki perasaan yang sama, lantaran akidah mereka tidaklah berbeda. Keyakinan
dan keimanan yang satu dan tertanam kuat dalam jiwa.
Akan
tetapi di tengah gelombang kemarahan, kesedihan, dan tangisan juga seruan-
seruan itu, kita harus faham bahwa jauh sebelum adanya perang #ThufanulAqsha,
pada dasarnya Palestina sudah dalam kondisi perang, masih terjajah, dan terus
disakiti serta ditindas oleh zionis yang terlaknat itu. Maka dari itu, seruan
#FreePalestine haruslah kita pahami bahwa semua itu bukan sekedar pembelaan di
saat pecahnya pembantaian yang begitu brutal, bukan ketika perang antara dua
kubu sedang terjadi di dalam medan pertempuran. #FreePalestine harus senantiasa
kita serukan hingga Islam itu tegak sebagaimana dulunya. #FreePalestine adalah
wujud dari kecintaan kita akan bumi suci, bumi para nabi, dimana para Nabi dan
Rasul akan diimami oleh Rasul terakhir, utusan Sang Illahi.
Maka
ada dan tidaknya serangan udara yang brutal itu, ada tidaknya perlawanan darat
dari musuh terlaknat itu, ada tidaknya kekejaman yang terus dilakukan Barat tuk
mendukung penjajahan itu, maka suara kita tetaplah sama dan satu, selama musuh
itu masih ada dan hukum-Nya belum kembali terterapkan dalam kehidupan dengan
sempurna.
Karena
perang ini bagaikan kayu bakar saja yang membuat api kemarahan umat semakin
berkobar. Perang dan agresi militer ini hanyalah pemantik dan penyulut yang
membuat umat semakin sadar dan bangkit untuk menuntut persatuan dan tumbangnya
sistem bobrok yang tak bisa sedikitpun diharapkan. Agresi di Palestina nyatanya
hanya salah satu saja dari sekian permasalahan umat di penjuru bumi yang lain.
Yaman, Suriah, Sudan, Turkistan, Myanmar, dan lain sebagainya nyatanya sama,
dalam kondisi kacau tak karuan. Dimana Islam dihinakan, dan saudara kita
ditindas serta disakiti dengan berbagai macam bentuk siksaan.
Maka,
seruan #SavePalestine adalah sebagaimana seruan yang kita teriakkan di berbagai
belahan bumi lainnya. Seruan tuk mengembalikan Islam secara paripurna, dalam
naungan sebuah kekuasaan Islam yang merupakan satu- satunya yang membersihkan
bumi suci itu dari pijakan kaum kafir penjajah, kaum tamak yang tak punya etika
dan adab, kaum bengis yang haus akan darah wanita serta anak- anak. Institusi
ini yang sebagaimana dulunya, akan menjaga persatuan ummat dalam satu panji,
dan menerapkam hukum dari-Nya, serta menyerukan dakwah serta jihad ke seluruh
penjuru dunia.
#FreePalestine
#ArmiesToAqsha #AqsaCallsArmies #GazaUnderAttack #SavePalestine
#BadaiAlaqsha #ThufanAlaqsha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar