"Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu" (Qs. Muhammad : 7)
Di dalam melakukan semua kewajiban pasti ada yang namanya lelah dan letih. Istirahat yang berkurang. Kondisi fisik yang kian tak terawat. Makanan yang masuk pun sekedarnya. Seadanya. Tak berfikir ingin beli ini dan itu. Pakaian pun tak lagi ingin ditambah. Itu salah satu bukti saat waktu kita telah habis untuk memikirkan dan melakukan banyak hal.
Pada suatu titik, pasti kita mengalami waktu kejenuhan. Ingin mengakhiri lelah ini. Jika sudah tak ada harapan lagi di dunia, mungkin banyak yang berharap dapat segera bertemu Rabbnya. Ingin segera mengistirahatkan tubuh di pangkuan-Nya.
Lantas, sudah merasa pantaskah diri kita? Seberapa banyak amal yang yakin telah diterima-Nya?
Jadikan lelah itu lillah. Jika kehidupan ini memang lebih baik untuk kita, maka jangan sampai kita terlena. Teruslah berlelah-lelah dalam menggapai kemuliaan dengan ilmu. Mengejar pemahaman dan pengetahuan islam demi menyempurnakan apa yang belum sempurna. Terus berlari dalam menggapai ridho illahi. Jangan pernah kita merasa takut untuk melewati dan menjalani hari esok. Karena kita tidak pernah akan mampu mengira bahwa nafas masih ada saat mata kembali terbuka.
Tak apa lelah. Jika semua itu dijadikan lillah. Benar-benar tulus dalam hati dan mengalir bersama darah, insya Allah akan menjadi berkah. Lelah dalam kebaikan itu pasti akan hilang. Tak lama. Namun pahala yang dihasilkan insya Allah akan abadi disisi Nya. Tapi, jika lelah itu karena melakukan amal yang sia-sia, atau bahkan durhaka kepada-Nya demi mendapat nikmat sementara. Mengejar keberuntungan di dunia. Maka ingatlah bahwa nikmat itu cuma sesaat, namun dosa yang tercatat akan terus ada.
Ketika kebutuhan pribadi banyak yang tertunda. Saat urusan pribadi banyak yang terbengkalai. Ketika keinginan-keinginan pun selalu tertumpuk rapat oleh kesibukan. Menjadi terlupakan. Saat tugas-tugas pribadi menjadi harus begadangan. Semua itu karena waktu kita yang selalu diutamakan untuk mereka. Untuk melanjutkan perjuangan Rasulullah. Tetap tenanglah. Tawakkal itu kekuatan yang tiada tanding.
Serahkan semua kepada Dia. Daya dan kekuatan serta keterbatasan kita memang tak kan mampu untuk melakukan. Tapi keyakinan akan kekuatan yang tak nampak itu yang bisa menjadi penolong. Yang tak pernah ingkar. Tak pernah meleset dari segala kebaikan. Jika kita menolong agama-Nya, maka pasti Dia akan menolong kita dan mengokohkan serta meneguhkan kaki kita di atas bumi Allah ini.
Beramallah untuk dunia seakan kita hidup selamanya. Namun, teruslah beramal untuk akhirat seakan hari ini adalah hari terakhir kehidupan kita. Begitu pesan Baginda Rasulullah Shalallahu 'alai wa sallam..
Wallahu a'lam bish Showab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar