“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim: 34).
Sebagai seorang pemburu ilmu, seringkali kita mengalami futur. Tiba-tiba bosan dengan rutinitas yang kita lakukan. Semangat untuk menjalankan semua aktivitas sudah tak ada lagi.
Ketika berbagai harapan yang baru saja diinginkan sudah tak teringat lagi. Berbagai impian yang sudah tertulis rapi dalam buku agenda pun tak lagi berbekas dalam diri.
Nikmat Allah yang tak kan terhitung jumlahnya itu seakan tak pernah ada. Ketika kita merasa orang yang disekitar kita lebih bahagia hidupnya.
Itulah manusia. Allah telah menyebutkan dalam salah satu firman-Nya : "Innal Insana khuliqa halu'a, Idzā massahu syaru jazu'a, wa Idzā massahul khairu manu'a". (Qs. Al Ma'arij : 19-21)
Maka tak ada cara lain untuk mengembalikan semangat itu selain satu kata bersyukur. Dengannya kita kan mengganggap diri kita adalah orang yang paling beruntung. Dan dengan bersyukur pula Allah akan menambah nikmat kepada hamba-Nya.
Pertama, coba kita berhenti sejenak dari semua berbagai aktivitas yang tak lelah mengejar kita. Coba kita luangkan waktu untuk merenung. Kita putar kembali ingatan kita. Kehidupan kita sebelum berada di tempat ini. Teman-teman yang berbeda dari kawan saat ini. Atau jalan yang sangat terjal pun telah berhasil kita lalui. Pun saat kita coba pikirkan doa dan berbagai harapan yang dulu kita bisikkan dalam setiap sujud dan tangisan. Saat ini semua itu telah berada di depan mata, bersama hembusan nafas kita.
Bahkan dikatakan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma :
Berfikir sesaat lebih baik dari pada qiyamullail.
Kedua, berkawanlah dengan orang yang kurang beruntung dari kita. Teman yang lebih sulit kondisi hidupnya, lebih suram keadaan keluarganya, atau bahkan mereka yang sangat sibuk dengan berbagi amanah mulia hingga ia tak ada lagi waktu untuk mengurus dirinya sendiri. Atau mereka yang tak memiliki kondisi tubuh yang sempurna, atau hidupnya tak bisa merasakan manisnya menuntut ilmu. Kita bandingkan apapun yang sudah kita miliki dengan mereka yang tak bisa merasakan.
Ketiga, memohon kepada Allah agar Dia membimbing kita untuk kembali mengingat berbagai karunia-Nya. Seperti doa nabi sulaiman dalam surah An Naml : "Ya Allah anugerahkanlah kepadaku untuk mensyukuri nikmat yang telah engkau berikan kepada-Ku dan kepada kedua orangtuaku, dan dgn rahmat-Mu masukkanlah aku ke dalam golongan orang Shalih".
Saat kita tak tau lagi bagaimana cara untuk mensyukuri nikmat-Nya, maka hanya dengan pertolongan Allah kita bisa segera tersadarkan. Sungguh Dia adalah Dzat yang Maha Lembut dan Dekat.
Wallahu a'lam bish Showab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar