"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat" (Qs. Al Hujurat : 10)
Salah satu kunci keberhasilan adalah fokus pada apa yang ingin kita raih. Seseorang akan banyak mengalami kegagalan karena karena tujuan yang ingin ia raih selalu beralih, goyah, atau tergeser oleh hujatan dari pihak yang tak kita inginkan.
Dalam menggapai kesuksesan dalam dakwah pun kita harus fokus dan fokus dengan tujuan. Segala halangan tak boleh menjadikan alasan untuk berbelok arah, terjerembab, kemudian lupa akan tempat yang ingin dicapai.
Dalam dakwah, yang notabene pasti membawa kebaikan, menebarkan rahmat, dan mengajak pada ridho Illahi pasti tekanan dari orang yang menghujam dengan hinaan akan terus ada. Dan tak jarang bahwa yang melakukan hal ini adalah saudara kita sendiri. Saudara seakidah dan seiman. Namun, karena ketidakpahaman mereka dengan tujuan yang kita inginkan dalam perjuangan ini, maka banyak yang tak hanya tidak mau mendukung tapi justru menghalangi dan membuat kerusuhan terjadi.
Inilah saatnya keteguhan hati kita diuji. Kita harus ingat kembali siapa sebenarnya yang patut kita jadikan musuh. Apa yang seharusnya kita serang dan lawan. Bagaimana strategi yang harusnya kita maksimalkan dalam meraih tujuan.
Duri penghadang itu sering kali membuat kita lupa. Kita terlalu fokus membersihkannya di sepanjang jalan yang sedang kita lalui. Kita memunguti semua yang di kanan dan kiri. Berharap jalan itu akan selalu bersih dan rapi. Padahal angin tak berhenti untuk meniupkan duri-duri yang lain, sehingga akan terus berjatuhan dari tanaman dan memenuhi jalan yang kita lewati. Kesibukan menghilangkan hal-hal yang selalu ada ini membuat kita lupa bahwa kita punya tempat yang ingin dituju. Kita harus berlari kesana.
Menggapai kemenangan dengan menempatkan musuh Islam sebagai lawan. Bukan saudara kita yang justru menjadi bahan pembicaraan. Perdebatan. Tak hentinya menebarkan kebencian. Yang kita fikirkan adalah bagaiman agar musuh Allah ini tidak lagi menyebarluaskan pemikiran jahiliyah mereka. Menguak konspirasi mereka yang ingin menjatuhkan kaum muslim dalam kenistaan. Jangan sampai mereka bertepuk tangan kegirangan melihat agenda mereka berjalan lancar. Mengadu domba antar umat islam, sehingga kebangkitan itu akan semakin lama digenggam.
Ingatlah, siapapun mereka jika dua kalimat syahadat susah terlisankan. Telah terhujam dalam hati mereka, maka tidak bisa tidak bahwa mereka adalah saudara kita dalam agama. Allah berfirman : "Jika mereka bertobat, mendirikan salat, dan menunaikan zakat, maka (mereka itu)adalah saudara-saudara kalian seagama".
Kita tidak boleh sedikitpun menjadikan mereka lawan dalam perjuangan. Tugas kita menjelaskan dan mendoakan. Bahkan Allah juga telah memperingatkan bahwa kita harus berlemah lembut kepada mukmin dan keras kepada kepada musuh Allah.
Perbedaan pergerakan itu hal yang pasti terjadi. Tak mungkin dihalangi. Dan mustahil kita hindari. Namun kita tak boleh berhenti untuk terus menjelaskan tujuan murni ini. Kita luruskan apa yang kita ingin gapai bersama.
Wallahu a'lam bish Showab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar