Pages

Kamis, 19 Januari 2017

Permainan Catur

Saat kita ingin bermain catur pastilah kita sudah punya ilmu bagaimana cara bermainnya dan apa saja peraturan mainnya.

Bayangkan, jika kita punya cara main sendiri. Dan lawan pun punya aturan sendiri. Kita ingin kuda kita berjalan dengan bentuk huruf "R". Sedangkan lawan maunya dengan huruf "K". Begitu juga dengan aturan-aturan lain yang kita buat sendiri.

Besar kemungkinan, permainan ini tidak ada pemenangnya. Jangankan pemenang, mungkin kita dan lawan tak kan selesai beradu argumen hingga akhirnya permaianan pun tak kunjung dimulai.

Yang seharusnya memikirkan taktik untuk meraih kemenangan, ini malah lelah hanya karena saling menyalahkan.

Padahal si pembuat catur tidak membuatnya agar pemainnya berdebat terkait mana aturan main yang lebih tepat. Ia pasti membuatnya sudah seperangkat dengan tata cara bertanding. Sehingga catur tak menjadi sia-sia karena ia dibuat memang untuk mengasah kecerdasan otak dan ketajaman berstrategi. Bukankah begitu?

Itulah hidup ini.

Terlau sombong kita jika berani membuat aturan tentang kehidupan ini dengan tangan-tangan lemah dan kemampuan yang terbatas.

Padahal Sang Khaliq telah menciptakan kita sebagai manusia, kehidupan dan alam semesta pun sudah lengkap dengan aturan yang terbaik untuk ciptaan-Nya.

Ia bukan hanya Al-Khaliq, namun juga Al-Mudabbir (Maha Pengatur).

Dan beginilah kondisi kita, kehidupan kita, masyarakat kita, negara kita, dan saudara-saudara kita nun jauh disana.

Sengsara, penuh derita, peperangan tak kunjung mereda, penjajahan tak ada ujungnya. Dan sejuta kerusakan telah nampak di depan mata.

Beginilah ketika kita, manusia yang lemah ini berani mengatur hidupnya sendiri. Semua punya prinsip dan cara sendiri. Sedangkan pemilik kita dan lahan kehidupan kita dianggap tak bersuara.

Padahal sudah jelas jika kita dan lawan bermain catur dengan aturan yang sama, semua akan terasa indah. Asyik. Berkesan. Tidak menjadi gelap dan tak jelas. Karena kita sama-sama menggunakan aturan sang pembuat catur. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar