Hari demi hari kita lalui dengan tawa bahagia bersama kawan-kawan. Menghabiskan masa muda jauh di perantauan. Menghilangkan kepenatan tugas yang tak pernah mereda. Bangun di kala masih petang dan pulang di saat orang sudah terlelap bersama mimpi yg indah. Menghadap laptop, kertas, buku, dan jurnal-jurnal yang menuntut untuk kita pahami dan dihafalkan.
Hingga tiba suatu masa ujian. Dan tak terasa gelar sarjana pun didapatkan. Bertahun-tahun itu berjalan dengan peluh perjuangan. Hingga suatu penyesalan datang bersama keharuan dan tangisan.
Saat Ia menjemput tanpa ada penundaan. Apalagi penawaran. Semua terasa menyesakkan. Karena semua perjuangan berpeluh itu tak kan berati di sisi Tuhan, melainkan dengan _iman dan amalan_ yang dapat terabadikan. Kenangan yang membawa dalam kebahagiaan yang terelakkan. Karena itulah arti perjuangan.
_"Wahai orang-orang yang beriman, Bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yg telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan Bertaqwalah kepada Allah. Sungguh Allah Maha Teliti terhadap apa yg kamu kerjakan"_ *(Al-Hasyr : 18)*
Masa depan itu bukan hanya yang kita impikan di dunia. Karena hidup ini hanya tempat peristirahatan bagi kita sebagai musafir. Seperti sesaat di pagi atau sore hari.
Untuk masa depan dunia kita rela berkorban mati matian dengan harta, waktu, tenaga, pikiran, bahkan rela tidak tidur semalaman.
Tapi untuk masa depan akhirat?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar