Pages

Kamis, 25 Januari 2024

Surga Itu Ada Di Rumahmu

           Teringat nasehat dari seorang guru besar kami yang sangat berjasa, yang senantiasa menanamkan rasa cinta dan kesungguhan terhadap ilmu. Beliau mengatakan bahwa “belajar itu bisa dimanapun dan dengan siapapun, maka jadikan setiap waktu kita sebagai sarana untuk belajar, karena belajar tidak harus bersama buku dan di dalam kelas”.

       Terkadang ketika berada dalam kondisi atau keadaan tidak normal dimana kita bisa melakukan rutinitas harian yang sesuai dengan target kita, maka mungkin ada perasaan kecewa, atau menyalahkan diri dan kondisi sehingga yang terjadi hati kita tak lapang dan tak dapat menikmati kondisi tersebut. Padahal bisa jadi kondisi tersebut adalah menjadi tempat kita belajar dan mendapat hikmah yang besar untuk kehidupan. Oleh karena itu, kita harus senantiasa memiliki kesadaran untuk mendatangkan niat dan pandai mencari hikmah dari setiap yang terjadi. Diantara kondisi tersebut misalkan ketika sedang bersama keluarga, atau di rumah saudara, kerabat, atau ketika sedang safar atau sakit.

        Padahal dengan kita bersosialisasi, mengamati banyak hal, juga dengan fasilitas serta kemudahan teknologi hari ini banyak yang bisa kita lakukan meskipun kita dalam kondisi tidak seperti biasa.

Termasuk diantaranya ketika menonton film bersama saudara pun juga bisa bernilai ibadah, jika diniatkan untuk menjalin silaturahim, juga diniatkan untuk mendapatkan pembelajaran dari kisah yang ada di dalamnya. Karena di setiap kisah atau cerita yang dibuat pasti memiliki pesan yang ingin disampaikan bagi para penontonnya. Meskipun demikian kita harus pandai memilih tontonan yang baik, yang tidak ada unsur kemaksiatan yang bisa memotivasi kita untuk melakukan yang sama atau setidaknya menjadikan kita tahu akan kemaksiatan yang mungkin sebelumnya kita belum mengetahuinya.

Film “Ada Surga Di Rumahmu”, adalah salah satu film yang mungkin nampak sederhana, namun di dalamnya ada pesan yang dalam. Terutama bagi kita yang masih menjadi seorang anak, yang terkadang atau bahkan sering masih bersikap kurang sopan atau belum bisa berbakti dengan maksimal dan ketulusan hati. Film yang berhasil membuat diri ini mengalirkan air mata, antara malu, menyesal, tertampar, dan bersyukur masih Allah beri nasehat melalui perantara kisah tersebut, dan masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan kedua orangtua dan memberikan bakti yang terbaik.

Ada beberapa hikmah yang bis akita dapatkan dari film tersebut, diantaranya: 

·     Seorang ayah yang bertanggung jawab atas kewajibannya, maka akan bersungguh- sungguh dalam mendidik anaknya walaupun memiliki keterbatasan harta atau fasilitas yang dimilikinya.

·      Seorang ayah dan ibu harus memiliki visi yang sama ketika berharap anaknya menjadi seorang yang hebat di masa depan. Selain itu, orangtua, terutama ayah harus sering berkomunikasi, termasuk menyampaikan visi yang diharapkannya tersebut kepada anaknya,  serta memotivasi dan mengarahkannya untuk selalu melangkah kea rah tersebut.

·      Menuntut ilmu membutuhkan pengorbanan dan mengeyampingkan perasaan rindu. Karena cinta yang sebenarnya adalah keinginan untuk bersama dan berkumpul di akhirat, yakni di surga-Nya.

·    Orangtua yang merasa memiliki keterbatasan pasti akan berusaha semaksimal mungkin untuk menghadirkan lingkungan dan guru- guru terbaik yang bisa mendidik serta mendoakannya. Maka orangtua harus selalu berkomunikasi dengan baik dan selalu memberikan kepercayaan serta menghormati para guru yang mendidik anak- anaknya.

·       Doa adalah hadiah terbaik dari orangtua untuk anak- anaknya.

·    Dalam menuntut ilmu harus memiliki keberanian dalam bertanya, berpendapat dan perlu melatih diri untuk sering menyampaikan agar ilmunya bisa bermanfaat.

·    Ridha orangtua adalah kunci tuk mendapatkan ridha Allah serta keberkahan dan kemudahan- kemudahan. Dan sebaliknya, apabila melakukan perkara yang tidak diridhai orangtua maka akan ada kegelisahan dan sulit tuk memperoleh kemudahan serta keberkahan.

·       Ada banyak pintu surga yang bisa kita cari, namun kita sering lupa dengan pintu surga yang sebenarnya sangat mudah, dekat dan cepat kita didapatkan. Pintu surga itu ada di dalam rumah kita sendiri, yaitu pada orangtua kita. Melayani mereka serta berbakti kepadanya dengan memberikan apa yang kita miliki.

·    Keinginan, ambisi, atau cita- cita kita setinggi apapun tetap memerlukan ridha kedua orangtua, dan apabila itu tidak tercapai maka jika kita masih memiliki orangtua maka tetap ada surga yang Allah hamparkan tuk kita raih, yaitu di rumah kita dimana ada orangtua, selain juga ada saudara- saudara kita.

Sebagai penutup, teringat sabda Sang Baginda saw, yang berkata:

 

رَغِمَ أَنْفُهُ ، رَغِمَ أَنْفُهُ ، رَغِمَ أَنْفُهُ ، قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، مَنْ ؟ قَالَ : مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبْرِ ، أَوْ أَحَدَهُمَا ، فَدَخَلَ النَّارَ

“Celaka orang itu, celaka orang itu, celaka orang itu!” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, siapa itu?” Rasulullah menjawab, “Orang yang celaka adalah orang yang mendapati keduanya masih hidup, atau salah satu darinya, tapi dia masuk neraka (karenanya).” (Hr. Muslim)

Allah swt juga berfirman:


وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعۡبُدُوۡۤا اِلَّاۤ اِيَّاهُ وَبِالۡوَالِدَيۡنِ اِحۡسَانًا‌ ؕ اِمَّا يَـبۡلُغَنَّ عِنۡدَكَ الۡكِبَرَ اَحَدُهُمَاۤ اَوۡ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَاۤ اُفٍّ وَّلَا تَنۡهَرۡهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوۡلًا كَرِيۡمًا

Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik” (QS. Al-Isra’: 23)

Wallahu a’lam bish shawab

             

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar