Sikap
iri dan dengki jika terus dibiarkan di dalam hati seorang muslim, maka akan
berbahaya bagi dirinya sendiri juga orang lain. Sikap itu adalah perkara yang
telah dilarang di dalam Islam, sehingga harus dikendalikan dan dihilangkan,
bukan justru dipelihara. Karena jika hal itu dibiarkan maka benih kebencian pun
akan muncul, dan perilaku yang kurang baik akan ditampakkan, bahkan bisa jadi
sangat menzalimi orang yang ia iri terhadapnya.
Tapi
Allah swt pasti Maha Adil dan Maha Teliti terhadap hamba- hamba Nya sehingga
kebenaran pasti akan terungkap, dan Dia tidak akan menyia- nyiakan hamba-Nya
yang terus berusaha mendekat dan meminta petunjuk meskipun ia memiliki dosa
yang sebesar gunung.
Film “Dalam
Mihrab Cinta” bukan sekedar film romantis, bukan sekedar film yang menggambarkan
bagaimana perjalanan bertemunya orang yang saling mencintai karena-Nya, namun
film ini memahamkan kita bahwa cinta-Nya begitu besar dan tak dapat terlukiskan
dengan kata- kata, kepada hamba- hambanya yang senantiasa menjaga diri dalam
taat, berusaha mendekat, dan selalu berbuat kebaikan tanpa berharap balasan. Juga betapa kehendak dan ketetapan-Nya adalah
yang terbaik meskipun manusia belum sepenuhnya mengetahui hikmahnya.
Berikut
sejumlah hikmah yang bis akita dapatkan dari fim tersebut:
§
Memfitnah kepada sesama
muslim itu dosanya sangatlah besar dan balasannya akan berat dari sisi Allah
swt. Maka perlu ada tabayun dalam memastikan informasi yang datang dari orang
yang belum terpercaya. Dan tidak boleh menghakimi, serta menyakiti orang yang
berbuat salah, karena yang kita ingkari adalah perbuatannya bukan orangnya.
§
Ketika dizalimi, seorang
muslim sudah seharusnya seorang muslim tetap bersabar dan hanya mengharap
pertolongan-Nya, dan tetap harus ada usaha untuk membela diri dalam batas yang
dimampui.
§
Ketika ada rasa takut
dalam hati seseorang kepada Allah, maka sesulit apapun masalah yang dihadapi,
dan sesempit apapun kondisi, maka dorongan untuk berubah dan menjadi lebih baik
insya Allah akan ada. Maka perlu sekali memohon pertolongan, bimbingan dan
hidayah dari-Nya bagaimanapun dan apapun kesulitan yang dihadapi, maka
kemudahan- kemudahan akan Dia berikan.
§
Ketika pernah
melakukan dosa sebesar apapun, maka tetap yakin bahwa Allah swt Maha Pengampun,
selama kita bertaubat dengan sebenar- benarnya dan tidak mengulangi kesalahan
yang pernah dilakukan.
§
Optimis dengan jalan
keluar dari Allah swt selama selalu ada niat baik dan keinginan untuk berubah
menjadi lebih baik.
§
Senantiasa menyebarkan
ilmu yang kita miliki dimanapun berada, dan percaya diri selama kita
menyampaikan kebenaran. Tidak perlu sibuk dengan masa lalu kita jika ada suatu
keburukan.
§
Lingkungan yang kurang
baik, juga tidak mendukung kita lebih baik untuk ditinggalkan. Agar kita bisa
hijrah menjadi lebih baik perlu support dari orang- orang baik yang percaya
dengan kita.
§
Melibatkan Allah dalam
memilih segala hal, termasuk dalam masalah jodoh.
§
Merendah di hadapan
manusia akan membuat seseorang menjadi Allah tinggikan.
§
Ikhlas terhadap
qadha-Nya yang merupakan perkara diluar kuasa kita, serta yakin bahwa Allah
pasti akan mengganti yang jauh lebih baik.
§
Jodoh dan kematian
adalah dua hal yang pasti datangnya, yang keduanya perlu dipersiapkan sebaik-
baiknya.
§
Sampai waktu akad tiba,
hubungan sepasang calon suami dan istri tetaplah belum halal, maka tetap harus
menjaga dir dari pergaulan yang berlebihan.
§
Kehidupan dan kematian
tetaplah di dalam genggaman Allah swt, sehingga tidak ada menjamin seseorang
masih hidup hingga di hari pernikahan yang sudah dinantikan dan dipersiapkan
sebaik mungkin.
§
Cinta dan doa seorang
ibu tidak akan hilang dan sirna seburuk apapun seorang anaknya di mata orang
lain. Dia tetap mengharapkan kebaikan dan kepulangan anaknya walaupun seluruh
manusia membencinya.
Wallahu a’lam bish showab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar