Pages

Minggu, 28 Januari 2024

Dalam Mihrab Cinta

            Sikap iri dan dengki jika terus dibiarkan di dalam hati seorang muslim, maka akan berbahaya bagi dirinya sendiri juga orang lain. Sikap itu adalah perkara yang telah dilarang di dalam Islam, sehingga harus dikendalikan dan dihilangkan, bukan justru dipelihara. Karena jika hal itu dibiarkan maka benih kebencian pun akan muncul, dan perilaku yang kurang baik akan ditampakkan, bahkan bisa jadi sangat menzalimi orang yang ia iri terhadapnya.

            Tapi Allah swt pasti Maha Adil dan Maha Teliti terhadap hamba- hamba Nya sehingga kebenaran pasti akan terungkap, dan Dia tidak akan menyia- nyiakan hamba-Nya yang terus berusaha mendekat dan meminta petunjuk meskipun ia memiliki dosa yang sebesar gunung.

            Film “Dalam Mihrab Cinta” bukan sekedar film romantis, bukan sekedar film yang menggambarkan bagaimana perjalanan bertemunya orang yang saling mencintai karena-Nya, namun film ini memahamkan kita bahwa cinta-Nya begitu besar dan tak dapat terlukiskan dengan kata- kata, kepada hamba- hambanya yang senantiasa menjaga diri dalam taat, berusaha mendekat, dan selalu berbuat kebaikan tanpa berharap balasan.  Juga betapa kehendak dan ketetapan-Nya adalah yang terbaik meskipun manusia belum sepenuhnya mengetahui hikmahnya.

            Berikut sejumlah hikmah yang bis akita dapatkan dari fim tersebut:

§ Memfitnah kepada sesama muslim itu dosanya sangatlah besar dan balasannya akan berat dari sisi Allah swt. Maka perlu ada tabayun dalam memastikan informasi yang datang dari orang yang belum terpercaya. Dan tidak boleh menghakimi, serta menyakiti orang yang berbuat salah, karena yang kita ingkari adalah perbuatannya bukan orangnya.

§ Ketika dizalimi, seorang muslim sudah seharusnya seorang muslim tetap bersabar dan hanya mengharap pertolongan-Nya, dan tetap harus ada usaha untuk membela diri dalam batas yang dimampui.

§ Ketika ada rasa takut dalam hati seseorang kepada Allah, maka sesulit apapun masalah yang dihadapi, dan sesempit apapun kondisi, maka dorongan untuk berubah dan menjadi lebih baik insya Allah akan ada. Maka perlu sekali memohon pertolongan, bimbingan dan hidayah dari-Nya bagaimanapun dan apapun kesulitan yang dihadapi, maka kemudahan- kemudahan akan Dia berikan.

§ Ketika pernah melakukan dosa sebesar apapun, maka tetap yakin bahwa Allah swt Maha Pengampun, selama kita bertaubat dengan sebenar- benarnya dan tidak mengulangi kesalahan yang pernah dilakukan.

§ Optimis dengan jalan keluar dari Allah swt selama selalu ada niat baik dan keinginan untuk berubah menjadi lebih baik.

§ Senantiasa menyebarkan ilmu yang kita miliki dimanapun berada, dan percaya diri selama kita menyampaikan kebenaran. Tidak perlu sibuk dengan masa lalu kita jika ada suatu keburukan.

§ Lingkungan yang kurang baik, juga tidak mendukung kita lebih baik untuk ditinggalkan. Agar kita bisa hijrah menjadi lebih baik perlu support dari orang- orang baik yang percaya dengan kita.

§ Melibatkan Allah dalam memilih segala hal, termasuk dalam masalah jodoh.

§ Merendah di hadapan manusia akan membuat seseorang menjadi Allah tinggikan.

§ Ikhlas terhadap qadha-Nya yang merupakan perkara diluar kuasa kita, serta yakin bahwa Allah pasti akan mengganti yang jauh lebih baik.

§ Jodoh dan kematian adalah dua hal yang pasti datangnya, yang keduanya perlu dipersiapkan sebaik- baiknya.

§ Sampai waktu akad tiba, hubungan sepasang calon suami dan istri tetaplah belum halal, maka tetap harus menjaga dir dari pergaulan yang berlebihan.

§ Kehidupan dan kematian tetaplah di dalam genggaman Allah swt, sehingga tidak ada menjamin seseorang masih hidup hingga di hari pernikahan yang sudah dinantikan dan dipersiapkan sebaik mungkin.

§ Cinta dan doa seorang ibu tidak akan hilang dan sirna seburuk apapun seorang anaknya di mata orang lain. Dia tetap mengharapkan kebaikan dan kepulangan anaknya walaupun seluruh manusia membencinya.

Wallahu a’lam bish showab.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar