Pages

Sabtu, 13 Januari 2018

Penantian Yang Menentukan

Tidak bisa dipungkiri kita dilahirkan dan disekolahkan di zaman yg sistem pendidikannya tidak mendidik kita agar kelak menjadi ibu hebat dambaan keluarga, yang dibutuhkan ummat, dan menjadi tolak ukur maju atau mundur nya negara, tentunya dengan mengikuti panduan Al quran.

Dengan begitu kita perlu belajar banyak hal diluar kesibukan kuliah atau sekolah kita.

Maka, jangan ragu ragu dan berat langkah untuk terus belajar, mengkaji Islam dan mendatangi majelis majelis ilmu yang bisa memberi kita pemahaman islam secara kaffah, membuat kita semakin tersibukkan dalam kebaikan dan dakwah, sehingga hari-hari kita tidak tergerus oleh trend pemuda yang melenakan. Hanya bersenang-senang dan menghabiskan uang orang tua. Dan tidak berfikir panjang dengan apa yang dia pilih dan lakukan. Apalagi memikirkan umat dan generasi mendatang yang semua ada di tangan pemuda dan generasi sekarang. 

Kuliah. Tugas. Praktikum. Makalah. Hafalan. Pekerjaan yg tidak pernah ada habisnya. Tidak pernah ketemu ujungnya. Bertahun-tahun tanpa terasa. Hingga suatu saat nanti amanah besar menghampiri kita. Padahal belum ada ilmu dan perbekalan yang kita punya untuk mengemban amanah besar itu.

Hidup ini pilihan. Termasuk ketika ada waktu istirahat di tengah-tengah kesibukan kita. Apa yg kita lakukan sekarang tentu akan sangat menentukan. Apakah kita mau bersenang senang dengan teman-teman? Atau mau menggunakan waktu itu di bioskop untuk menikmati film terbaru? Atau justru berusaha menghibur diri bersama sosok yg tak halal?
Na'udzubillahi min dzalik.

Ketika kita memiliki cita-cita menjadi pendidik generasi Rabbani, maka tidak bisa tidak, kita harus menggunakan waktu sedikit yang menentukan itu untuk mempersiapkan.

Pada usia ini kita seharusnya kira perbanyak ilmu, salah satu nya dengan membaca buku. Tentunya bukan buku sembarang bacaan. Jadikan membaca sebagai habits kita, yang dengannya kita semakin haus ilmu.

Tak ada salahnya jika kita memulai untuk membaca buku terkait pendidikan Islam. Bagaimana mana sistem Islam mengatur pendidikan untuk generasi cemerlang pembangun peradaban Islam? Membaca sejarah bagaiman ibu Imam Syafi'i mendidik imam yang sampai saat ini tak tak kan habis jasa serta ilmu nya untuk umat islam. Ibu Shalahuddin al Ayyubi yang sejak sebelum menikah memiliki azzam yang kuat yaitu hanya akan menikah dengan laki-laki yang memiliki visi sama yaitu mendidik anaknya menjadi penakluk Andalusia. Ibu Imam Ahmad, ibu Muhammad Al Fatih, Fathimah putri Rasulullah, bunda Khadijah yang semuanya berhasil mencetak generasi milenial pembangun peradaban dengan hanya berpegang teguh pada apa yang Rasulullah ajarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar