Pages

Rabu, 25 Oktober 2017

Sikap Manusia Terhadap Wahyu

Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri, dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih cepat berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar" (Qs Fathir : 32)

Saat Allah menurunkan wahyu berupa Al quran yang disampaikan oleh Rasulullah, seseorang akan memiliki sikap yang berbeda-beda dalam menghadapi dan meresponnya.

Tak hanya di masa awal dakwah Rasul, namun saat ini pun begitu nampak berbagai respon dan tingkah laku umat islam yang pada ikrarnya telah mengimani Allah, Rasulullah juga Al Quran yang dibawa beliau. 

Dan itu semua kita kembalikan pada diri kita, termasuk golongan manakah kita dalam menerima wahyu Allah ini?

Dalam sebuah ayat Allah telah menggambarkan tiga golongan yang memiliki berbagai macam sikap : "Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri, dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih cepat berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.". 

Dalam ayat tersebut, Allah menjelaskan golongan pertama yaitu, orang yang mendzalimi atau menganiaya diri meraka sendiri dikarenakan mereka tidak mau taat dan menerima apa yang Allah turunkan. Sama sekali tak menghiraukan apa yang Rasulullah bawa sebagai peringatan bagi mereka. Sehingga kelak mereka mendapat menyiksa diri mereka sendiri.

Sebagaimana firman Allah :

Berkatalah Rasul, "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Qur’an ini suatu yang tidak diacuhkan.”  (Qs. Al Furqan : 30)

Golongan kedua adalah orang pertengahan. Mereka mau mengimani apa yang telah diturunkan. Mereka meyakini apa yang Rasulullah bawa. Namun, ketika beberapa hukum-hukum Allah tak sesuai dengan keinginan mereka, maka ayat itu diabaikan. Ia hanya mau mengambil dan mengamalkan sesuai kebutuhan saja. Dan golongan ini banyak sekali diantara umat islam. Atau bahkan kita sendiri? Golongan ini Allah per jelas dalam firman -Nya :  "Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan bermaksud memperbedakan antara Allah dan rasul-rasul-Nya. dengan mengatakan, "Kami beriman kepada sebagian (dari rasul-rasul itu), dan kami kafir terhadap sebagian (yang lain)," serta bermaksud (dengan perkataan itu), mengambil jalan (lain) di antara yang demikian (iman dan kafir) (An-Nisa: 150)

Dan terakhir adalah golongan ketiga, yaitu mereka yang benar-benar tunduk dan patuh atas apapun yang telah diperintahkan dan ditetapkan. Tiada keraguan dan keberatan hati walau perintah itu tidak ringan. Mereka adakah orang-orang yang bersegera menuju kebaikan, menyambut panggilan, dan senantiasa siap dengan perintah dan seruan. Tidak pernah meragukan, dan mengambil sesuai keinginan atau kebutuhan.

"Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan, "Kami mendengar dan kami patuh.” (An-Nur: 51)

Wallahu a'lam bis Showab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar