Pages

Senin, 11 September 2017

Yang Celaka Pasti Menjauh

"Oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat, orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran, orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya." (Al - a'la : 9-11)

Ketika Allah telah memberikan petunjuk kepada Rasul-Nya, maka Allah memerintahkan untuk memberi peringatan kepada orang lain. Karena itu akan nampak siapakah yang akan menerima apa yang diperintahkan, dan siapa yang menolak lantaran tak mau meninggalkan kejahiliyahan. Adapula yang menerima namun hatinya masih dalam kekufuran. 

Itulah jejak Rasulullah yang senantiasa ditempuh sepanjang hidupnya. Memberi peringatan kepada seluruh manusia. Dan tugas ini pun belum berakhir, selama kita masih bernafas dan iman masih tertancap dalam dada. Karena perintah mengingatkan, menasehati, dan meluruskan kesalahan tak hanya tugas Nabi dan Rasul. Tak hanya kewajiban ulama, imam, kyai, atau para ustadz. Walaupun ayat tersebut bersifat perintah kepada satu orang, yaitu Nabi Muhammad saw, tapi sebagaimana yang kita ketahui bahwa apa yang diperintahkan di dalam Al Quran ditujukan kepada seluruh kaum Muslimin hingga akhir zaman. "Itulah kitab (Al Quran) yang tidak ada keraguan. Petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa" (Al Baqoroh : 2)

Maka, saat kita telah bersungguh- sungguh dalam memberi nasehat dan peringatan, akan nampak bermacam reaksi atau respon manusia. Dan hanyalah orang yang takut kepada Allah yang akan menerima nasehat tersebut. Hanya orang yang memiliki akal, yang dengannya ia mampu mengambil pelajaran. Dia akan memperbaiki apa yang salah dan tak sesuai dengan perintah.

Tapi, sebaliknya. Orang yang celaka pasti akan menjauh. Seolah- seolah telinga mereka tertutup untuk mendengar nasehat dan peringatan itu. Mata mereka terpejam untuk melihat kebaikan dan segala bentuk teladan. Hati mereka mengeras karena kesombongan. Itulah orang yang celaka menurut Allah, "dan orang-orang yang celaka akan menjauhinya"

Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa Ali r.a. telah berkata, "Berbicaralah kepada orang-orang lain sesuai dengan jangkauan pengetahuan mereka, maukah kamu bila Allah dan Rasul-Nya didustakan."

Maka, dalam memberi peringatan, pengajaran, dan teladan kepada manusia tentu harus dengan cara yang dapat dipahami. Dengan bahasa yang mudah dimengerti, tidak memberatkan, dan pastinya perlahan. Dimulai dari hal-hal kecil. Ketika perintah yang ringan bisa dijalankan, maka perintah dan larangan yang lain kita berikan dan jelaskan secara perlahan.

Dalam ayat ini "oang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran", Ibnu Katsir menafsirkan : Yaitu mereka yang mau menerima sebagai pelajaran dari apa yang engkau sampaikan, hai Muhammad, adalah orang yang hatinya takut kepada Allah dan meyakini bahwa dia pasti akan menghadap dan berdua dengan-Nya.

"orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya. (Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka). Kemudian dia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. (Al-A'la: 11-13)

Lalu maksud dari orang yang celaka, yakni ia tidak dapat mati sehingga ia terhenti dari siksaannya, dan tidak pula hidup dengan kehidupan yang memberi manfaat baginya. Bahkan kehidupannya itu merupakan penderitaan dan mudarat baginya, karena dengan kehidupannya yang kekal ia selalu menderita oleh pedihnya siksaan dan berbagai macam pembalasan yang ditimpakan kepadanya secara abadi.

Wallahu a'lam bish Showab 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar