"Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perIihatkan kepada kalian tanda-tanda Ku, Oleh karena itu, janganlah kalian minta kepada-Ku untuk mendatangkannya dengan segera!" (QS. Al-Anbiyâ :37)
Banyak diantara kita menginginkan sebuah kesuksesan. Ingin berhasil dalam pekerjaan. Ingin sukses dalam mendapatkan gelar. Ingin meraih kedudukan tinggi dengan ilmu. Tapi banyak pula yang tak mau lelah. Tak mau bertahun-tahun menahan kesabaran. Tak mau berkorban mengurangi waktu istirahat. Dan tak sedikit yang tidak serius. Kurang sungguh-sungguh, bahkan meminta yang serba cepat dan instan.
Dalam menuntut ilmu pun seperti itu. Kita sering tak sabar ingin mendapatkan hasil baik tanpa perjuangan melalui waktu yang panjang. Kita ingin menguasai suatu bahasa, namun tak mau bergaul dengannya siang dan malam. Tak mau jeli dan tekun dalam membuka buku-buku panduan. Bahkan enggan untuk mempraktekkannya. Dalam melakukan suatu pendalaman ilmu, kita sering tak tahan untuk berkecimpung dalam waktu bertahun-tahun.
Itulah tabiat manusia. Ingin yang cepat dan nampak hasilnya dengan segera. Namun enggan menjalani proses. Syaikh Sulaiman Ar Ruhaili mengatakan : "Orang tergesa-gesa dan mudah bosan tidak akan memperoleh ilmu".
Sebagai penuntut ilmu pun, kita harus memahami bahwa setidaknya ada enam syarat untuk meraih kesuksesan dalam pembelajaran. Imam Syafi'i berkata : "Kamu tidak akan mendapat ilmu kecuali dengan enam perkara : kecerdasan, antusias terhadap ilmu, kesungguhan, harta, bergaul dengan guru, dan waktu yang panjang".
Maka jelaslah, selain kesungguhan dan ketekunan, dalam menuntut ilmu kita tak akan bisa jika hanya mau dalam waktu yang singkat. Ingin menguasai al quran namun tak betah berlama-lama bersamanya selama bertahun-tahun, bahkan sepanjang hidup. Tak mau menelaahnya, mentadabburinya, menghafalnya, juga memahami tafsirnya.
Imam Az zuhri berkata : "Karena sesungguhnya ilmu itu hanya bisa dicari secara pelan-pelan, seiring berjalannya siang dan malam".
Diantara kita pun sering sekali ingin menguasai suatu ilmu namun ingin mempersingkat waktu belajar. Saat hari ujian tiba, dalam semalam kita belajar dengan porsi yang sangat banyak. Ingin keberhasilan dengan sistem kebut. Dan itulah kesalahan dalam menuntut ilmu. Maka setelah ujian, ilmu itu pasti akan melayang dari pemahaman yang belum menempel kuat.
Imam Az zuhri memberi nasehat bagi kita yang memiliki tipe seperti itu : "Barangsiapa yang belajar sekali langsung banyak, niscaya ilmu itu akan hilang semua darinya".
Termasuk dalam menghafal Al Quran. Jika yang kita inginkan hanya hafal tanpa maksud agar cinta terhadap al Quran, maka menghafalkannya sangatlah mudah, bahkan dalam waktu singkat. Namun hanya kuantitas hafalan yang nampak. Sedangkan kualitasnya pasti akan sangat buruk. Ia akan mudah lepas dan terlupakan dalam memori. Dan hasilnya akan jauh berbeda dengan mereka yang menghafal sedikit demi sedikit. Diulang- diulang. Tak lelah melafalkan ayat dan surat yang sama.
Wallahu a'lam bis Showab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar