"Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat" (Qs. Al Mujadalah : 11)
Dalam menuntut ilmu kita tidak boleh mengesampingkan ketaqwaan kepada Rabb alam semesta. Banyak di antara kita yang sibuk dengan usaha yang keras dalam menuntut ilmu namun kurang dalam tawakal dengan kekuatan besar yang ada pada Allah sang pemilik kehidupan.
Tak sedikit pula yang belum memahami bahwa ilmu apapun itu tidak bisa dikaitkan dengan peningkatan kita terhadap kualitas iman. Terlebih ilmu-ilmu dunia yang mungkin dianggap jauh dari ayat- ayat Al Quran. Beranggapan bahwa apa yang dipelajari terkait ilmu alam, ilmu sosial, atau hitung-hitungan adalah sesuatu yang tak bisa semakin mendekatkan diri kepada Allah sang Tuhan.
Padahal Allah sendiri telah menyebutkan banyak dalam ayat-ayat Nya, bahwa dalam penciptaan langit dan bumi, kapal yang berlayar di laut, pergantian siang dan malam, berputarnya matahari dan bulan yang terus berganti sesuai orbitnya, turunnya hujan, juga angin yang Allah hembuskan untuk semua makhluk-Nya. Pada semuanya itu terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal, yaitu orang yang mau berfikir akan kekuasaan Allah, dan semakin yakin serta takut kepada-Nya.
Oleh karena itu, ketika seseorang itu menuntut ilmu karena Allah, dengan maksud untuk semakin mendekatkan diri kepada-Nya, maka tentu ilmu itu akan menghantarkan nya untuk meningkatkan kadar keimanan-Nya. Kesibukannya dalam belajar itu tak kan pernah melakukannya untuk mengingat Allah. Justru ilmu itu yang akan membimbingnya untuk takut dan merasa hina di hadapan-Nya.
Seseorang yang memiliki cita-cita tinggi dalam hidupnya, maka apa yang dia lakukan tak lepas dari ilmu, ibadah, dan segala amal yang mendekatkan diri kepada-Nya. Ia pun tak akan pernah tergoda apalagi menyibukkan diri dengan amalan yang sia-sia, apalagi hingga melenakan. Bahkan tak pernah terfikiran untuk menghibur diri dengan hiburan yang kurang bermanfaat. Waktunya dia habiskan dalam kegiatan positif. Tak pernah puas dengan ilmu yang sudah dia pelajari. Pun tak pernah lelah untuk beramal shalih.
Termasuk ketika mengalami kesulitan dalam menempuh jalan perjuangan menggapai kemuliaan. Keterbatasan yang pasti dimiliki setiap manusia kan membuatnya berfikir bahwa diri ini bukanlah siapa siapa tanpa kemurahan-Nya.
Imam Ibnul Qayyim berkata :
“Orang yang memiliki cita-cita yang tinggi, pemikirannya adalah seputar ilmu dan iman, juga seputar amal yang dapat mendekatkan dirinya kepada Allah.”
Maka, antara ilmu dan iman itu tak kan pernah terpisah pada seseorang yang menuntut ilmu karena Allah. Allah pun akan meninggikan derajat orang yang beriman juga berilmu disisi-Nya beberapa derajat. Tidak hanya beriman dan beramal namun tanpa ilmu. Tidak pula mengusai ilmu namun tak membuatnya semakin tunduk serta takut kepada Allah.
Wallahu a'lam bish Showab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar