Pages

Kamis, 19 Januari 2017

Eratkan

Tak perlu jauh-jauh. Karena aku sedang mengagumimu kawan. Karena aku sedang menegur diri ini. Untuk mensyukuri nikmat Allah yang sungguh istimewa. Nikmat yang tak hanya terasa indah dalam kehidupan yg sempit ini, tapi kan menjadi nikmat karena kelak kau dapat menjadi penolong ku untuk masuk ke alam yang hanya hanya kaki dan tangan yg bersaksi. Dan mulut hanya berdiam diri.

Sungguh, saat ku pandang wajahmu ada sejuta ketenangan di sana. Saat kulirik senyummu kudapati apa itu arti keikhlasan. Kala kubicara denganmu kutemukan betapa indahnya nasehat.

Lisan mu hanya berbicara ayat Quran. Air wudhu menjadi cara mu untuk berdandan. Sujud mu seakan kau tahu jika itu sebuah penutupan.

Aku pun tersentak saat tanpa sengaja kulihat sebuah coretan. _'Teruslah melangkah. Jangan pernah berhenti seberat apa pun tantangan. Kecuali memang Allah yang menghentikan._

Ku teringat sebuah perkataan Sang Baginda : _"Teman yang paling baik adalah apabila kamu melihat wajahnya, kamu teringat akan Allah, mendengar kata-katanya menambahkan ilmu agama, melihat gerak-gerinya teringat mati.”_

Dan itulah engkau kawan. Tiada kenikmatan setelah Iman dan Islam selain sahabat yg senantiasa mengingatkan dalam ketaatan. Maka pegang eratlah ia, jangan pernah kau lepaskan.
Karena mendapatkannya sangat sulit daripada melepaskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar