Pages

Jumat, 05 September 2014

Ketika Virus Frustasi Tiba


           
      Banyak orangyang menjadi stress atau frustasi hanya karena masalah mengatur dirinyasendiri. Seakan dia telah menjadi orang tersibuk yang senantiasa dikejar oleh tugas-tugasyang tiada hentinya. Dan gejala frustasi ini sangat mudah dijangkiti olehremaja yang rata-rata masih duduk dibangku Sekolah Menengah ataupun Kuliah.
        

      Banyak pula cara yang ditempuh para penderita frustasi ini agar semua tugasnya terasalebih ringan dan sedikit mengurangi beban pikirannya. Macam-macam. Mulai daritindakan yang patut diacungi jempol, hingga tindakan yang mampu merusak moralnya sendiri. Padahal jika dilihat-lihat, kewajiban remaja tidak ada tandingannya sedikitpun jika dibanding dengan tugas-tugas para orang tuamereka. Seorang remaja, mereka masih berstatus anak, yang mana masih dibiyaiseluruh kebutuhannya oleh orang tua mereka, masih diberi perhatian, masih diberi fasilitas dalam belajar, dan lain sebagainya. Mereka masih bisa menuntut banyak hal kepada orang tua, sekalipun nampak mustahil tuk diwujudkan. Merekatak perlu memikirkan jiwa dan raga orang lain melainkan dirinya seorang. Tak perlu memikirkan orang tuanya, adik-adiknya, bagaimana masyarakat disekitarnya, saudara-saudaranya. Seoang remaja pun juga masih berstatus murid,yang mana tanggung jawab kualitas pendidikannya masih ada di tangan guru.
      Berbeda dengan orang tua yang memiliki banyak sekali tuntutan yang wajib mereka penuhi tanpa terkecuali. Seorang ibu, setiap pagi harus manyiapkan makan untuk suami dananak-anaknya. Kemudian dilanjutkan mengurus anak-anak yanga akan berangkat menuntut ilmu di sekolah. Tanpa ada jam istirahat, ibu pun harus melakukan kegiatan berikutnya. Membersihkan rumah yang tak pernah ada bersihnya, mencuci pakaian yang bertumpuk-tumpuk, mencuci piring, dan ketika badan belum  sempat diistirahatkan, seorang ibu pun harus kembali ke dapur dan beraksi dalam masakan siang keluarga. Begitu terus berlanjut tanpa henti. Setiap hari. Hingga mungkin anaknya tak lagi membutuhkannya kembali.
       Lalu, karena alasan apa banyak remaja yang mengatakan bahwa kehidupnya adalah kehidupan yang paling berat dari siapapun yang ada di muka bumi ini? Hidup yang terasa tak adahabisnya dalam menghadapi tugas-tugas yang dalam satu waktu semua menuntut tuk diselesaikan.
Maka, untukmencegah virus frustasi itu menjangkiti tubuh dan fikiran kita, banyak polayang harus kita rubah dalam menyelesaikan semua tugas yang tak kujung habisnyaitu. Yang pertama dan paling utama adalah keyakinan yang harus ditanamkan,bahwa semua tugas itu dapat terlaksana dengan baik dengan usaha kita sendiri.
        Disaat banyak tugas atau target yang harus kita kerjakan, yang paling utama adalah kita harusmemahami hukum prioritas suatu pekerjaan tersebut. Mana yang wajib, sunnah,mubah, makruh, dan haram. Tetapi terkadang kita memiliki target-target yangsemuanya mengarah pada proses menuntut ilmu, maka semua itu adalah wajib. Jadikita harus tahu hukum prioritas lain apabila semuanya ingin tercapai. Mana yang“penting dan mendesak”, mana yang “tidak penting tapi mendesak”, mana yang“penting tapi tidak mendesak”, dan terakhir mana yang “tidak penting juga tidakmendesak”.
         Misalnya, ada banyak tugas yang kita miliki yaitu seperti PR sekolah yang jumlahnya lebihdari dua, kewajiban menghafal Al-qur’an sesuai yang kita targetkan setiapharinya, keinginan belajar bahasa secara otodidak, membaca novel-novel yangbenar-benar kita sukai, menonton beberapa film terbaru, menulis berbagai karya,menggambar ini dan itu karena hobi, dan lain sebagainya.
         Ok..dari semua aktivitas diatas, hampir semuanya memang mengarah pada proses menuntut ilmu.Dan jika melakukannya dengan niat menuntut ilmu, maka pahala pun akan kita peroleh dengan jumlah yang tak sedikit. Tapi, karena kita adalah manusia yang merupakan makhluq terbatas, maka pantas jika semua terasa sulit bahkan hinggamembuat frustasi jika semua ingin dikerjakan dalam waktu yang bersamaan. Olehkarena itu,  kita harus memahami hukumprioritas itu.
          Pertama, misal pada suatu hari libur. Kita sudah meniatkan untuk mengerjakan semua aktivitasdiatas. Tetapi karena keterbatasan manusia, yaitu tangan hanya dua, akalterbatas, dan kekuatan dalam keadaan terjaga juga tidak sepanjang hari, makayang wajib kita lakukan adalah aktivitas yang penting dan mendesak. Maka yangdikerjakan utama adalah PR sekolah yang mana harus segera dikumpulkan pada guruesok atau lusa hari. Kedua, kita harus tahu mana yang penting tapi tidakmendesak. Hal ini harus kita dahulukan karena sesuatu yang penting tapi tidak mendesak, jika segera kita laksanakan, maka aktivitas penting tersebut tidakakan menjadi aktivitas yang mendesak kita dikemudian hari. Tetapi kita harustahu sekiranya diantara semua aktivitas diatas, mana aktivitas yang lebih Allah perintahkan daripada yang lain, maka sebaiknya kita kerjakan. Yaitu misalkan menghafal Al-Qur’an, walaupun itu adalah amalan sunnah, tetapi jika kita sudah mengikrarkan untuk mewajigkkan amalan itu selalu kita lakukan, maka lebih baikhal tersebut yang dilakukan.
        Kemudian yang ketiga, aktivitas yang lain yaitu seperti membaca novel, belajar bahasa,menulis berbagai macam tulisan, dan menonton beberapa film, menggambar ini danitu, semua hal tersebut bisa dilakukan dengan melihat mana yang penting tapitidak mendesak. Dan hal tersebut bisa ditentukan dengan melihat hobi kita,sehingga apabila hobi tersebut diasah, maka bisa menjadi suatu yang bermanfaatbagi kita kelak.
Begitulahsekilas cara agar virus frustasi tidak menjangkiti tubuh dan fikiran kita. Agarsemua aktivitas yang begitu banyak bisa terselesaikan dengan baik dan tidak menjadi beban fikiran kita. #qonita fs.


Penting Sekali
Penting & Tidak Mendesak
Penting & Mendesak
Tidak Penting & Tidak Mendesak

Tidak Penting & Mendesak
Tidak Mendesak
Mendesak Sekali
Tidak Penting

Tidak ada komentar:

Posting Komentar