Mungkin dalam
kehidupan kita ada hal- hal yang nampak remeh, namun terkadang ada hikmah yang
dalam jika kita selalu berfikir dan mengkaitkan fakta yang kita indra dengan
pemahaman.
Mungkin dalam
kehidupan kita, terkadang kita membutuhkan rehat sejenak dari rutinitas.
Bernafas untuk merenung, berfikir dan mengmabil hikmah dari apa yang ada di
sekitar.
Selingan tidak selalu sesuatu yang melenakan. Selama ada niat baik, dan tidak keluar dari batasan, maka semoga semua menjadi ladang pahala. Hanya berharap bertambahnya iman dan ilmu dari setiap kejadian yang mungkin tidak kita alami, namun terjadi para orang lain. Kita bisa mengambil pelajaran, dan pengalaman. Jika ada kebaikan, maka bisa kita jadikan teladan. Namun jika tidak sesuai dengan tuntunan-Nya, maka bisa kita kritisi tuk jadikan bahan intropeksi dan muhasabah diri.
Film “Assalamualikum Beijing” yang sudah terbit sejak tahun 2014 ini, bagi saya adalah film baru, yang begitu menginspirasi. Film ini menggambarkan seorang perempuan muslimah yang begitu teguh memegang ajaran Islam yang dipahaminya, sekalipun berada di tengah masyarakat yang mayoritas non muslim. Film yang mengisahkan persahabatan yang tulus, dan juga kesungguhan seorang jurnalis yang begitu amanah dan menginspirasi banyak orang dari tulisan- tulisannya.
Tak hanya itu,
keteguhan seorang muslimah dalam memegang ajaran din-nya itu juga menjadi
wasilah tuk mendapatkan hidayah bagi seseorang yang kemudian mengenalnya. Meskipun
ia menghadapi ujian yang begitu berat, mulai dari pernikahan yang gagal, hingga
penyakit yang begitu parah, sampai ia tidak dapat lagi menyaksiakan dunia
dengan kedua matanya, akan tetapi dia tetap ikhlas dan yakin akan ketetapan
dari Rabb adalah yang terbaik.
Berikut ini beberapa hikmah yang bisa kita dapatkan dari film tersebut:
· Ketika ada seorang laki- laki yang mencintai perempuan, namun pada akhirnya menikah dengan wanita lain, maka seharusnya laki- laki tersebut mengikhlaskan dan menjauhi serta melupakan wanita yang disukainya tersebut. Adapun wanita yang disukainya, maka tidak perlu mempedulikan godaan laki- laki tersebut, sekalipun ia berniat serius dengannya, jika laki-laki tersebut sudah jelas tidak baik agamanya atau melakukan kemaksiatan yang besar sebelum dia menikah. Apalagi jika dengan kembalinya dengan dirinya justru menyakiti dan meninggalkan istri yang sudah dinikahinya. Dan wanita tersebut justru harus berusaha menguatkan istrinya jika menghubunginya, serta senantiasa mengharapkan kebahagiaan bagi keluarganya.
· Walaupun khitbah sudah terjadi, hari pernikahan sudah ditentukan akan tetapi calon bukanlah siapa- siapa. Sehingga tetap harus menjaga, dan bisa saja akad tersebut dibatalkan karena alasan yang syari’i, seperti diketahuinya bahwa calon tersebut telah melakukan maksiat besar yang dampaknya bisa ke masa depannya, dan mengungkap sifat asli orang tersebut.
· Yakin dan optimis akan janji Allah dan kebaikan yang akan diberikannya, termasuk dalam masalah jodoh. Tidak jadi menikah dengan seseorang artinya bukan keburukan atau kegagalan, akan tetapi banyak hikmah yang pasti ada di baliknya, dan jika ikhlas maka akan jadi ladang pahala serta Allah gantikan yang jauh lebih baik.
· Terus memegang kebenaran dan syariat-Nya sekalipun berada di negara yang minoritas muslim. Berani menyampaikan kebenaran, dan menyampaikan ajaran Islam apa adanya.
· Menjaga amanah sebaik- baiknya, termasuk dalam karir. Dan menjadikan karir sebagai wasilah untuk dakwah, bukan sekedar cari penghasilan.
· Di tempat yang baru atau asing, seseorang harus berani bertanya, terutama dalam kondisi sulit dan bingung.
· Jika punya sakit yang sering kambuh, jangan sampai disepelekan. Karena bisa jadi ada penyakit parah yang menumpuk sedikit demi sedikit.
· Tidak perlu mengabarkan informasi yang kurang baik kepada orang yang kita cintai, agar dia tidak khawatir dan sedih, kecuali memang ada keperluan terkait masa depan yang memang perlu dipertimbangkan dan diputuskan.
· Tidak ada yang lebih mulia dari usaha untuk menjadi wasilah seseorang mendapatkan hidayah. Dan orang yang mengantarkan hidayah kepada kita adalah orang yang sangat berharga dalam hidup kita.
· Laki- laki yang shalih akan mencintai dengan tulus walaupun istrinya memiliki kekurangan, bahkan kekurangan yang tidak biasa. Dia akan tetap membimbing dan memberikan hak- hak istrinya.
· Dalam menghadapi ujian yang begitu berat tetap harus ikhlas dan yakin akan ketetapan dari Rabb adalah yang terbaik. Dan pasangan yang sholih/ah akan saling menguatkan satu sama lain untuk tetap yakin akan rahmat dan pertolongan-Nya.
· Persahabatan yang dibangun karena-Nya akan terus terjalin dan terjaga. Persahabatan tersebut akan menuntut adanya pengorbanan yang terkadang di luar dugaan.
· Yang terpenting dari pasangan adalah agamanya. Kesalihan adalah sesuatu yang tidak bisa ditukar dengan apapun.
· Orang yang senantiasa mau belajar jauh lebih baik, daripada yang merasa sudah baik sehingga tidak lagi mau belajar.
Wallahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar