Pages

Kamis, 23 November 2023

Free Palestina itu Bukan Sekedar… (Part 1)

Free Palestina itu bukan sekedar untuk memerdekakan tanah airnya dari penjajahan fisik, namun harus untuk melepaskan belenggu pemikiran penjajah yang telah mandarah daging, merusak dan memecah belah barisan..


              Berbicara Palestina memang tidak akan ada habisnya, tidak akan ada puasnya, tidak akan ada lelahnya, dan tidak akan ada kata kecewa tuk selalu membelanya. Sudah lebih dari satu bulan perang #Badai Al-Aqsha yang membuat dunia heboh, dan berbagai macam sikap umat manusia ini bermunculan. Mulai dari negeri- negeri Timur Tengah, negeri Asia, Australia, Eropa hingga Amerika.

              Ummat Islam layaknya terbangun dari tidurnya, dan tersadar dari mimpi panjangnya. Ummat Islam layaknya singa yang geraknya begitu menggemparkan seluruh manusia, media, bahkan negara dengan para penguasa pengkhianatnya. Aksi solidaritas kemanusiaan pun bermunculan dari berbagai kalangan yang bermacam- macam agamnya. Media masa, media sosial dengan berbagai platformnya seolah tak ada yang lebih menarik kecuali membincangkan Gaza, Palestina, perang antara Israel dengan para pejuang yang begitu luar biasa.

              Aksi save Palestina, free palestina pecah dimana-mana, jutaan manusia turun di jalan. Berbagai tuntutan keras dikumandangkan. Berbagai kritik dan teriakan lantang diserukan.


              Ketahuilah, aksi belas Palestina tidaklah sekedar untuk memerdekakan tanah airnya saja dari penjajahan fisik para zionis yang begitu rapuh, namun begitu tamaknya. Jika hanya sekedar tahrir wathan (pembebasan tanah air) maka bukanlah negara kita juga sudah memperolehnya sejak lebih dari 70 tahun lebih yang lalu?

              Namun, tidaklah kita lihat jika yang berubah hanyalah sekedar jenis penjajahannya. Sehingga – sebagaimana kita tahu- pada dasarnya kita masih terjajah, masih terpuruk, bahkan tergerus dan terbelenggu dengan budaya, pemikiran bahkan cara pandang kaum barat dalam kehidupan? Tidaklah penjajahan itu menjadikan penguasa hanyalah sekedar boneka, yang bisa dipermainkan sang tuan dengan semaunya? Bukankah penjajahan itu membuat kekayaan diraup oleh manusia tamak akan harta dan dunia? Bukankah kemiskinan, kebodohan masih tetap merajalela? Katanya sudah merdeka..?

              Iya, jika kemerdekaan itu hanya secara fisik saja, maka seperti itulah yang akan terus dirasa. Kezaliman tetap merajalela, kesempitan hidup begitu merata, dan kata merdeka seolah hanya slogan semata. Iya kita dengan Palestina sama, sama- sama masih terjajah, akan tetapi penjajahan mereka secara fisik, musuh mereka dalam bentuk fisik, sehingga nampak jelas mana yang benar dan salah. Perang dan perlawanan di antara mereka secara fisik, sehingga akan terlihat jelas di hadapan mata bahwa darah dan nyawa yang menjadi taruhannya.

              Namun kita, juga dijajah dengan pemikiran, budaya, peraturan, dan gaya hidup kaum barat, yang semuanya nampak begitu samar, lembut, bahkan tercampur antara kebenaran dan kebatilan. Sehingga banyak dari kita yang tidak sadar, terpalingkan, dan tergerus dalam jalan menyesatkan.


              Maka apa yang menjadi solusi bagi mereka, pun juga itulah yang seharusnya menjadi solusi bagi kita. Sama- sama merubah kezaliman, penindasan, pengabaian terhadap perintah-Nya dengan satu cara yaitu merubah tatanan kehidupan dengan landasan aqidah Islam, serta menjadikan syariat-Nya sebagai satu-satunya pemandu kehidupan.

 

 

             

             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar