"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir" (Ar Rum : 21)
Baper. Kata yang sudah menjadi keseharian pemuda. Remaja, pelajar, atau mahasiswa. Dan terlebih yang masih memiliki status jomblo. Menyandang status belum berpasangan. Baper. Satu kata yang mengantarkan banyak hal. Ketika melihat sahabat sendiri sudah Allah pertemukan dengan jodohnya. Padahal umur masih belia. Orang nya pun sederhana. Bahkan kita merasa diatasnya. Baper. Kapan giliranku?
Pertanyaan yang tak kunjung terjawab. Yang semakin membuat resah, dan iri. Gelisah hingga terbawa dalam mimpi.
Hanya satu hal mengapa baper selalu menjadi penyakit remaja dan pemuda. Karena banyak yang belum memahami apa hakikat berpasangan. Apa tujuan Allah mempertemukan. Yang akhirnya hanya ingin segera meraih kebahagian yang mungkin hanya akhirnya hanya didapat di awal. Atau menjalani adat dan kebiasaan sebagaimana kebanyakan. Bisa upload sana sini agar meraih pujian. Yang pada akhirnya kaget dan shock karena belum ada persiapan yang matang.
Dalam banyak ayat Nya Allah telah menjelaskan, bahwa banyak hikmah dan tujuan dari penciptaan manusia yang berpasang-pasangan. Pertama, dalam surah Ar Rum Allah mengatakan : supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.
Pasangan adalah sahabat bagi kita kelak. Bukan atasan atau bawahan. Bukan pula pembantu, dan hanya sekedar pemuas hawa nafsu. Dengan nya Allah menciptakan rasa tentram dan saling mengasihi serta menyayangi. Sehingga dapat saling mengingatkan dan membantu untuk bersabar dalam menjalankan ketaatan, dan menyempurnakan kewajiban. Yang dengan nya, apapun menjadi ganjaran berupa pahala. Meraih ridho Allah karena menjalankan sunnah Rasul-Nya. Memperbanyak ummat Muhammad dengan jalan yang benar.
Kedua, dalam Surah At Tahrim Allah berfirman : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Perintah Allah begitu jelas. Bahwa dalam keluarga, yang berawal dari berpasangan ada sebuah misi yang sangat mulia. Yaitu menjaga diri dan seluruh anggota keluarga dari api neraka. Yang bahan bakarnya batu dan manusia. Yang dijaga oleh malaikat yang tak pernah sekalipun membantah perintah Tuhan-Nya. Keras nan kasar terhadap para pembangkang.
Dalam tafsir ibnu Katsir, dikatakan bahwa Sufyan As-Sauri telah meriwayatkan dari Mansur, dari seorang lelaki, dari Ali ibnu Abu Talib r.a. sehubungan dengan makna firman-Nya: peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (At-Tahrim: 6) Makna yang dimaksud ialah didiklah mereka dan ajarilah mereka.
Ayat ini begitu besar dan penting makna nya, dan tak gampang pelaksanaannya. Mendidik dan mengajari pasangan serta keturunan adalah pekerjaan sepanjang hidup. Mengingatkan dalam kewajiban, dan mencegah segala yang dilarang. Tentu semuanya diatas ilmu. Yang mustahil terwujudkan melainkan dengan tempaan yang serius. Karena tujuan berkeluarga tak hanya meraih kebahagiaan dan kesuksesan dunia, tapi meraih kenikmatan yang abadi.
Ketiga, dalam surah Al Furqon, Allah pun berfirman bahwa dalam kehidupan berpasangan ada sebuah misi besar, yaitu : Dan orang-orang yang berkata, "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
Pasangan dan keturunan adalah penyejuk mata. Yang dengan nya akan lahir generasi pemimpin bagi orang- orang yang bertaqwa. Yang tentunya adalah untuk mengemban risalah agama ini. Menjadi khalifah fil ardhi, yang menjalankan semua perintah illahi. Dan menjadikan generasi yang seperti ini bukanlah sesuatu yang mudah, dan tak akan tumbuh kecuali dengan ilmu dan iman dari orang tua. Dan itulah misi dari hidup berpasangan, yang seharusnya sudah difikirkan secara mendalam.
Maksud penyejuk mata, Al-Hasan Al-Basri pernah ditanya tentang makna ayat ini. Ia menjawab, "Makna yang dimaksud ialah bila Allah memperlihatkan kepada seorang hamba yang muslim istri, saudara, dan kerabatnya yang taat-taat kepada Allah. Demi Allah, tiada sesuatu pun yang lebih menyejukkan hati seorang muslim daripada bila ia melihat anak, cucu, saudara, dan kerabatnya yang taat-taat kepada Allah Swt.
dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (Al-Furqan: 74)
Ibnu Katsir dalam tafsir nya bahwa Ibnu Abbas, Al-Hasan As-Saddi, Qatadah, dan Ar-Rabi' ibnu Anas mengatakan yang dimaksud ialah para pemberi petunjuk yang mendapat petunjuk dan para penyeru kebaikan; mereka menginginkan agar ibadah mereka berhubungan dengan ibadah generasi penerus mereka, yaitu anak cucu mereka. Mereka juga menginginkan agar hidayah yang telah mereka peroleh menurun kepada selain mereka dengan membawa manfaat, yang demikian itu lebih banyak pahalanya dan lebih baik akibatnya.
Maka sungguh sebuah kesalahan, jika banyak di kalangan pemuda yang terus terjangkit dengan perasaan yang sedih dan khawatir pada tempat yang salah. Yaitu hanya karena masalah waktu, padahal Allah sudah menetapkan semua. Baper yang seharusnya adalah saat melihat pasangan atau keluarga lain yang benar-benar dapat menjalankan misi keluarga muslim sejati. Yang mampu membimbing keluarganya menjadi orang yang bertakwa dan menjaganya dari api neraka.
Wallahu a'lam Bish Showab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar