Pages

Jumat, 07 November 2014

LAPORAN HASIL OBSERVASI PENGUKURAN KANDUNGAN LOGAM PADA AIR

بسم الله الرحمن الرحيم
A.    Tujuan
A.1.  Mengaplikasikanteori yang telah dipelajari di dalam kelas, agar mampu mendapatgambaran secara nyata
A.2.  Mengetahui kandungan logam pada beberapa air sample air yang dikonsumsi warga di Desa Bansari            
            A.3.   Mengetahui jenis air yang dikonsumsi warga di Desa Bansari apakah tergolong jenis yang baik atau buruk       
                    
B.     Landasan Teori
B.1. Definisi TDS (Total Dissolve Solid)                                     
       TDS (Total Dissolve Solid) yaitu ukuran zat terlarut (baik itu zat organic maupun anorganic, mis :     garam, dll) yang terdapat pada sebuah larutan. TDS meter menggambarkan jumlah zat terlarut dalam Part Per Million (PPM) atau sama dengan milligram per Liter (mg/L). Umumnya berdasarkan definisi diatas seharusnya zat yang terlarut dalam air (larutan) harus dapat melewati saringan yang berdiameter 2 micrometer (2×10-6 meter). Aplikasi yang umum digunakan adalah untuk mengukur kualitas cairan biasanya untuk pengairan, pemeliharaan aquarium, kolam renang, proses kimia, pembuatan air mineral, dll. Setidaknya, kita dapat mengetahui air minum mana yang baik dikonsumsi tubuh, ataupun air murni untuk keperluan kimia (misalnya pembuatan kosmetika, obat-obatan, makanan, dll)
Sampai saat ini ada dua metoda yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas suatu larutan.
B.2. Kandungan Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimiaH2O: satu molekul air tersusun atas dua atomhidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida-hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik, yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flor, dan fosfor, sulfur dan klor. Semua elemen-elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk fase berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif ketimbang elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor).
Tarikan atom oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen.Adanya muatan pada tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol.Gaya tarik-menarik listrik antar molekul-molekul air akibat adanya dipol ini membuat masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air.Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen.
         Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air berada          dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar.Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-).
Berikut adalah tetapan fisik air pada temperatur tertentu :

0o

20o
50o
100o
Massa jenis (g/cm3)

0.99987
0.99823
0.9981
0.9584
Panas jenis (kal/g•oC)

1.0074
0.9988
0.9985
1.0069
Kalor uap (kal/g)

597.3
586.0
569.0
539.0
Konduktivitas termal (kal/cm•s•oC)


1.39 × 10-3

1.40 × 10-3

1.52 × 10-3

1.63 × 10-3
Tegangan permukaan (dyne/cm)


75.64

72.75

67.91

58.80
Laju viskositas(g/cm•s)

178.34 × 10-4
100.9 × 10-4
54.9 × 10-4
28.4 × 10-4
Tetapan dielektrik

87.825
80.8
69.725
55.355

B.3. Pentingnya Air bagi Tubuh
Tubuh manusia terdiri dari 55% sampai 78% air, tergantung dari ukuran badan. Agar dapat berfungsi dengan baik, tubuh manusia membutuhkan antara satu sampai tujuh liter air setiap hari untuk menghindari dehidrasi; jumlah pastinya bergantung pada tingkat aktivitas, suhu, kelembaban, dan beberapa faktor lainnya. Selain dari air minum, manusia mendapatkan cairan dari makanan dan minuman lain selain air. Sebagian besar orang percaya bahwa manusia membutuhkan 8–10 gelas (sekitar dua liter) per hari, namun hasil penelitian yang diterbitkan Universitas Pennsylvania pada tahun 2008 menunjukkan bahwa konsumsi sejumlah 8 gelas tersebut tidak terbukti banyak membantu dalam menyehatkan tubuh. Justru terkadang untuk beberapa orang, jika meminum air lebih banyak atau berlebihan dari yang dianjurkan dapat menyebabkan ketergantungan. Literatur medis lainnya menyarankan konsumsi satu liter air per hari, dengan tambahan bila berolahraga atau pada cuaca yang panas.Minum air putih memang menyehatkan, tetapi jika berlebihan dapat menyebabkan hiponatremia yaitu ketika natrium dalam darah menjadi terlalu encer.


B.4. Indikator Air Minum Sehat
            Air yang sehat harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain :
      1.   Air harus jernih atau tidak keruh. Kekeruhan pada air biasanya disebabkan oleh adanya butir-butir  tanah liat yang sangat halus. Semakin keruh menunjukkan semakin banyak butir-butir tanah dan kotoran yang terkandung di dalamnya.                                                                                           
  1. Tidak berwarna. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain berbahaya bagi kesehatan, misalnya pada air rawa berwarna kuning , air buangan dari pabrik , selokan, air sumur yang tercemar dan lain-lain.                
  2. Rasanya tawar. Air yang terasa asam, manis, pahit, atau asin menunjukan bahwa kualitas air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik.                                     
  3. Tidak berbau. Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan-bahan organik yang sedang didekomposisi (diuraikan) oleh mikroorganisme air.                                        
  4. Derajat keasaman (pH) nya netral sekitar 6,5 – 8,5 . Air yang pHnya rendah akan terasa asam, sedangkan bila pHnya tinggi terasa pahit. Contoh air alam yang terasa asam adalah air gambut (rawa)                                                
  5. Tidak mengandug zat kimia beracun, misalnya arsen, timbal, nitrat, senyawa raksa, senyawa sulfida, senyawa fenolik, amoniak serta bahanradioaktif.                                                                                                                  
  6. Kesadahannya rendah. Kesadahan air dapat diakibatkan oleh kandungan ion kalsium (Ca2+)dan magnesium (Mg2+) . Hal ini dapat dilihat bila sabun atau deterjen yang digunakan sukar berbusa dan di bagian dasar peralatan yang dipergunakan untuk merebus air terdapat kerakatau endapan. Air sadah dapat juga mengandung ion-ion Mangan (Mn2+)dan besi (Fe2+) yang memberikan rasa anyir pada air dan berbau, serta akan menimbulkan noda-noda kuning kecoklatanpada peralatan dan pakaian yang dicuci. Meskipun ion kalsium, ion magnesium, ion besi dan ion mangan diperlukan oleh tubuh kita. Air sadah yang banyak mengandung ion-ion tersebut tidak baik untuk dikonsumsi. Karena dalam jangka panjang akan menimbulkan kerusakan pada ginjal, dan hati. Tubuh kita hanya memerlukan ion-ion tersebut dalam jumlah yang sangat sedikit sedikit sekali. Kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi, mangan dan magnesium merupakan zat yang membantu kerja enzim, besi dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah.Batas kadar ion besi yang diizinkan terdapat di dalam air minum hanya sebesar 0,1 sampai 1 ppm ( ppm = part per million, 1ppm = 1 mgr/1liter). Untuk ion mangan ; 0,005 – 0,5 ppm, ion kalsium : 75 – 200 ppm dan 1on magnesium : 30 – 150 ppm.                                                                                                               
  7. Tidak boleh mengandung bakteri patogen seperti Escheria coli , yaitu bakteri yang biasa terdapat dalam tinja atau kotoran, serta bakteri-bakteri lain yang dapat menyebabkan penyakit usus dan limpa, yaitu kolera, typhus, paratyphus, dan hepatitis. Dengan memasak air terlebih dahulu hingga mendidih, bakteri tersebut akan mati.

C.     Alat dan Bahan
     C.1.Beberapa sample air dari sumur yang berbeda
     C.2. Beberapa sample air yang telah direbus (minum) dari sumber yang berbeda
     C.3. Tempat atau wadah air
     C.4. Alat ukur TDS (Total Dissolve Solid)
     C.5. Alat tulis



D.    Metode Penelitian
No
Variabel Kontrol
Variabel Bebas
Variabel Terikat

1
Tempat atau wadah penampung air
Jenis air sumur
TDS (Total Dissolve Solid)

2
Suhu udara
Jenis air minum


3
Alat ukur TDS air




E.     Cara Kerja
E.1. Mencari 5 sample air sumur dan air yang telah direbus (minum) dari 5 rumah warga
E.2. Memasukkan pada tempat yang telah disiapkan
E.3. Memberi tanda pada wadah untuk membedakan sumber dan jenis air
E.4. Mengukur kandungan logam air dengan alat pengukur TDS (Total Dissolve Solid)
E.5. Menulis hasil pengamatan
E.6. Menganalisa hasil pengukuran yang berbeda-beda dengan melihat fakor yangmemungkinkan

F.      Hasil Observasi
F.1. Data berupa tabel
No
Sample Air
Kandungan Logam
Sample Air

Kandungan Logam
1
Air Sumur Rumah  I
153 ppm
Air Minum Rumah III

174 ppm
2
Air Minum Rumah I
162 ppm
Air Sumur Rumah  IV

116 ppm
3
Air Sumur Rumah  II
171 ppm
Air Minum Rumah IV

  56 ppm
4
Air Minum Rumah II
178 ppm
Air Sumur Rumah   V
  48 ppm

5
Air Sumur Rumah  III
141 ppm
Air Minum Rumah  V
   86 ppm


G.    Pengolahan Data
Data berupa tabel dan grafik diatas merupakan hasil yang telah diperoleh dari lima rumah wargayang berbeda yang memiliki air yang dikonsumsi berbeda pula kandungan logam nya.                                                                                                                          
Dari ke lima rumah warga tersebut, rumah warga yang ke I, II, III, IV merupakan rumah yang saling berdekatan atau bertetangga. Setelah mengambil sample air pad ke empat rumah warga tersebut, maka pengukuran kandungan logam di dalamnya dengan menggunakan alat ukur TDS dilakukan. Dan dari hasil pengukuran tersebut, hasil kandungan logam pada air yang dikonsumsi memiliki perbedaan walaupun tingkat perbedaannya tidak terlau signifikan.                                                                                                                
Sedangkan rumah warga yang ke lima bias dikatakan cukup jauh dari rumah warga yang I hingga IV. Dan hasil yang didapatkan dari pengukuran tersebut juga cukup berbeda.Dari hasil tersebut, maka ada beberapa factor yang bisa dianalisa factor-faktor yang menjadi penyebab.

H.    Pembahasan
Dari hasil yang telah diperoleh, ada beberapa faktor lingkungan dan factor-faktor lain yang menyebabkan adanya perbedaan antara kelima rumah warga, begitu pula tingginya kandungan logam pada air yang telah direbus (minum) daripada air sumur.                            
Berikut analisa pada kelima rumah warga tersebut:
No
Rumah
Air Sumur
Air Minum
1
Rumah I
Kandungan logam pada air sumur di rumah ini bisa tinggi dikarenakan tempat sumber air rumah ini sangat berdekatan, bahkan bergandengan dengan tempat penyimpanan pupuk kandang.
Kandungan logam pada air minum yang dikonsumsi pada rumah ini memiliki angka lebih tinggi dikarenakan tempat menyimpan air minum, semacam teko, berbahan dari logam yang sudah cukup berkarat.
2
Rumah II
Faktor penyebab tingginya kandungan logam sama halnya dengan rumah I
Faktor penyebab lebih tingginya kandungan logam pada air minum sama halnya dengan rumah I
3
Rumah III
Faktor penyebab tingginya kandungan logam sama halnya dengan rumah I dan rumah II
Faktor penyebab lebih tingginya kandungan logam pada air minum sama halnya dengan rumah I dan rumah II
4
Rumah IV
Kandungan logam pada air sumur di rumah ini cukup berbeda dibandingkan rumah warga yang I hingga III, walaupun masih berdekatan. Hal ini bias dikarenakan, rumah ini tidak memiliki dan jauh dari tempat penyimpanan pupuk kandang.
Kandungan logam pada air minum yang dikonsumsi pada rumah ini pun berbeda dengan rumah I hingga III, yaitu kandungan logamnya lebih rendah disbanding air sumur. Hal ini disebabkan lingkunga pada rumah ini cukup bersih, begitu pula tempat pemasakan dan penyimpanan air yang sangat bersih pula. 
5
Rumah V
Kandungan logam pada air sumur di rumah ini memang memiliki perbedaan yang sangat signifikan dibandingkan rumah I hingga IV. Rumah ini memang terletak cukup jauh dari ke empat rumah yang lain. Selain itu rumah ini tidak sama sekali berdekatan dengan tempat penyimpanan pupuk kandang.
Kandungan logam pada air minum yang dikonsumsi pada rumah ini juga lebih tinggi daripada air sumur. Hal ini disebabkan karena kondisi lingkungan rumah ini sangat kotor dan dipenuhi dengan kayu - kayu yang berserakan.

I.       Analisa
Menurut data yang telah didapatkan, air yang dikonsumsi oleh ke lima warga yang menjadi objek pengamatan tersebut tergolong air yang tidak baik dan tidak aman dikonsumsi, baik air minum ataupun air sumurnya. Hal ini dikarenakan kandungan logam yang ada pada air yang mereka konsumsi diatas angka normal air yang aman dikonsumsi, yaitu diatas 40 ppm (part per million).
Namun, setelah dilihat secara real, walaupun air yang mereka konsumsi memiliki tingkat keamanan yang cukup jauh dari angka normal, warga di Daerah Bansari memiliki tingkat kesehatan yang cukup tinggi. Sehingga, air yang mereka konsumsi tidak perpengaruh cukup besar  terhadap kesehatan merreka. Hal ini disebabkan makanan yang dikonsumsi warga di Desa Bansari memiliki gizi tinggi, mengingat bahwa Bansari merupakan salah satu Desa penghasil tanaman hortikultura.Sayuran yang mereka konsumsi bisa menggantikan zat yang kurang menyehatkan dan baik dari air minum yang dikonsumsi.
Selain hal itu, Desa Bansari merupakan daerah yang mayoritas wilayahnya terdiridari dataran tinggi.Sehingga disaat warga di Desa tersebut bepergian ke beberapa tempat, terutama ke lading, mereka lebih memilih untuk berjalan kaki.Hal itulah yang juga menyebabkan kesehatan mereka cukup tinggi.

J.       Kesimpulan
Dari pengamatan ini, dapat ditarik sebuah kesimpulan, bahwa baik air sumur ataupun air minum yang dikonsumsi kelima warga yang menjadi objek pengamatan, hampir seluruhnya memiliki kandungan logam yang cukup tinggi.Sehingga air yang mereka gunakan setiap harinya sangat kurang baik dan tidak aman.
Walaupun air merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, namun apabila dilihat secara umum kesehatan yang dimiliki warga di Desa Bansari cukup tinggi.Hal ini disebabkan asupan makanan yang mereka konsumsi tergolong makanan yang memiliki gizi tinggi, mengingat di Daerah mereka merupakan penghasil sayur-sayuran.     
                                                                       
Created by : Qonita Fairuz Salsabila  (IX)   


الحمد لله رب العالمين

                                                       




Tidak ada komentar:

Posting Komentar