بسم الله الرحمن الرحيم
A. Tujuan
A.1. Mengaplikasikanteori yang telah dipelajari di dalam kelas, agar mampu mendapatgambaran
secara nyata
A.2. Mengetahui kandungan logam pada beberapa air sample air yang dikonsumsi
warga di Desa Bansari
A.3. Mengetahui jenis air yang dikonsumsi warga
di Desa Bansari apakah tergolong jenis yang baik atau buruk
B. Landasan Teori
B.1. Definisi TDS (Total Dissolve Solid)
TDS (Total Dissolve
Solid) yaitu ukuran zat terlarut (baik itu zat organic maupun anorganic,
mis : garam, dll) yang terdapat pada sebuah larutan. TDS meter menggambarkan
jumlah zat terlarut dalam Part Per Million (PPM) atau sama dengan
milligram per Liter (mg/L). Umumnya berdasarkan definisi diatas seharusnya zat
yang terlarut dalam air (larutan) harus dapat melewati saringan yang
berdiameter 2 micrometer (2×10-6 meter). Aplikasi yang umum
digunakan adalah untuk mengukur kualitas cairan biasanya untuk pengairan,
pemeliharaan aquarium, kolam renang, proses kimia, pembuatan air mineral, dll.
Setidaknya, kita dapat mengetahui air minum mana yang baik dikonsumsi tubuh,
ataupun air murni untuk keperluan kimia (misalnya pembuatan kosmetika,
obat-obatan, makanan, dll)
Sampai saat ini ada dua metoda yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas suatu larutan.
Sampai saat ini ada dua metoda yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas suatu larutan.
B.2.
Kandungan Air
Air adalah
substansi kimia dengan rumus kimiaH2O: satu molekul air tersusun atas dua atomhidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna,
tidak berasa dan tidak berbau
pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar)
and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia
ini merupakan suatu pelarut yang penting,
yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula,
asam,
beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Keadaan air
yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum dalam kondisi
normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida-hidrida lain
yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik, yang mengisyaratkan bahwa
air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigen
adalah nitrogen, flor, dan fosfor, sulfur dan klor.
Semua elemen-elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas
pada temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan
oksigen membentuk fase berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat
elektronegatif ketimbang elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor).
Tarikan
atom oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang
dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua
atom hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen.Adanya muatan pada
tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen
dipol.Gaya tarik-menarik listrik antar molekul-molekul air akibat
adanya dipol ini membuat masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya
sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air.Gaya
tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen.
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air
melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase
cair
dan padat di bawah tekanan dan temperatur
standar.Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen
(H+)
yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-).
Berikut adalah tetapan fisik air pada temperatur
tertentu :
0o
|
20o
|
50o
|
100o
|
|
Massa jenis (g/cm3) |
0.99987
|
0.99823
|
0.9981
|
0.9584
|
Panas jenis
(kal/g•oC) |
1.0074
|
0.9988
|
0.9985
|
1.0069
|
Kalor uap (kal/g) |
597.3
|
586.0
|
569.0
|
539.0
|
Konduktivitas termal (kal/cm•s•oC) |
1.39 × 10-3
|
1.40 × 10-3
|
1.52 × 10-3
|
1.63 × 10-3
|
Tegangan permukaan (dyne/cm) |
75.64
|
72.75
|
67.91
|
58.80
|
Laju viskositas(g/cm•s) |
178.34 × 10-4
|
100.9 × 10-4
|
54.9 × 10-4
|
28.4 × 10-4
|
Tetapan dielektrik |
87.825 |
80.8
|
69.725
|
55.355
|
B.3. Pentingnya Air bagi Tubuh
Tubuh manusia
terdiri dari 55% sampai 78% air, tergantung dari ukuran badan. Agar dapat
berfungsi dengan baik, tubuh manusia membutuhkan antara satu sampai tujuh liter air setiap hari
untuk menghindari dehidrasi; jumlah pastinya bergantung pada tingkat aktivitas, suhu, kelembaban,
dan beberapa faktor lainnya. Selain dari air minum, manusia mendapatkan cairan
dari makanan dan minuman lain selain air. Sebagian besar orang percaya bahwa
manusia membutuhkan 8–10 gelas (sekitar dua liter) per hari, namun hasil
penelitian yang diterbitkan Universitas Pennsylvania pada tahun 2008 menunjukkan bahwa
konsumsi sejumlah 8 gelas tersebut tidak terbukti banyak membantu dalam
menyehatkan tubuh. Justru terkadang
untuk beberapa orang, jika meminum air lebih banyak atau berlebihan dari yang
dianjurkan dapat menyebabkan ketergantungan. Literatur medis lainnya
menyarankan konsumsi satu liter air per hari, dengan tambahan bila berolahraga
atau pada cuaca
yang panas.Minum air putih memang menyehatkan, tetapi jika berlebihan dapat menyebabkan
hiponatremia yaitu ketika natrium dalam darah menjadi terlalu encer.
B.4. Indikator Air Minum Sehat
Air yang sehat harus memenuhi beberapa persyaratan antara
lain :
1. Air harus
jernih atau tidak keruh.
Kekeruhan pada air biasanya disebabkan oleh adanya butir-butir tanah liat yang
sangat halus. Semakin keruh menunjukkan semakin banyak butir-butir tanah dan
kotoran yang terkandung di dalamnya.
- Tidak berwarna. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain berbahaya bagi kesehatan, misalnya pada air rawa berwarna kuning , air buangan dari pabrik , selokan, air sumur yang tercemar dan lain-lain.
- Rasanya tawar. Air yang terasa asam, manis, pahit, atau asin menunjukan bahwa kualitas air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik.
- Tidak berbau. Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan-bahan organik yang sedang didekomposisi (diuraikan) oleh mikroorganisme air.
- Derajat keasaman (pH) nya netral sekitar 6,5 – 8,5 . Air yang pHnya rendah akan terasa asam, sedangkan bila pHnya tinggi terasa pahit. Contoh air alam yang terasa asam adalah air gambut (rawa)
- Tidak mengandug zat kimia beracun, misalnya arsen, timbal, nitrat, senyawa raksa, senyawa sulfida, senyawa fenolik, amoniak serta bahanradioaktif.
- Kesadahannya rendah. Kesadahan air dapat diakibatkan oleh kandungan ion kalsium (Ca2+)dan magnesium (Mg2+) . Hal ini dapat dilihat bila sabun atau deterjen yang digunakan sukar berbusa dan di bagian dasar peralatan yang dipergunakan untuk merebus air terdapat kerakatau endapan. Air sadah dapat juga mengandung ion-ion Mangan (Mn2+)dan besi (Fe2+) yang memberikan rasa anyir pada air dan berbau, serta akan menimbulkan noda-noda kuning kecoklatanpada peralatan dan pakaian yang dicuci. Meskipun ion kalsium, ion magnesium, ion besi dan ion mangan diperlukan oleh tubuh kita. Air sadah yang banyak mengandung ion-ion tersebut tidak baik untuk dikonsumsi. Karena dalam jangka panjang akan menimbulkan kerusakan pada ginjal, dan hati. Tubuh kita hanya memerlukan ion-ion tersebut dalam jumlah yang sangat sedikit sedikit sekali. Kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi, mangan dan magnesium merupakan zat yang membantu kerja enzim, besi dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah.Batas kadar ion besi yang diizinkan terdapat di dalam air minum hanya sebesar 0,1 sampai 1 ppm ( ppm = part per million, 1ppm = 1 mgr/1liter). Untuk ion mangan ; 0,005 – 0,5 ppm, ion kalsium : 75 – 200 ppm dan 1on magnesium : 30 – 150 ppm.
- Tidak boleh mengandung bakteri patogen seperti Escheria coli , yaitu bakteri yang biasa terdapat dalam tinja atau kotoran, serta bakteri-bakteri lain yang dapat menyebabkan penyakit usus dan limpa, yaitu kolera, typhus, paratyphus, dan hepatitis. Dengan memasak air terlebih dahulu hingga mendidih, bakteri tersebut akan mati.
C. Alat dan Bahan
C.1.Beberapa sample
air dari sumur yang berbeda
C.2. Beberapa sample air yang telah direbus (minum)
dari sumber yang berbeda
C.3. Tempat atau
wadah air
C.4. Alat ukur TDS (Total
Dissolve Solid)
C.5. Alat tulis
D. Metode Penelitian
No
|
Variabel Kontrol
|
Variabel Bebas
|
Variabel Terikat
|
1
|
Tempat atau wadah penampung air
|
Jenis air sumur
|
TDS (Total Dissolve Solid)
|
2
|
Suhu udara
|
Jenis air minum
|
|
3
|
Alat ukur TDS air
|
E. Cara Kerja
E.1. Mencari 5 sample air sumur dan air yang telah
direbus (minum) dari 5 rumah warga
E.2. Memasukkan pada
tempat yang telah disiapkan
E.3. Memberi tanda pada
wadah untuk membedakan sumber dan jenis air
E.4. Mengukur kandungan logam air dengan alat pengukur
TDS (Total Dissolve Solid)
E.5. Menulis hasil
pengamatan
E.6. Menganalisa hasil pengukuran yang berbeda-beda
dengan melihat fakor yangmemungkinkan
F. Hasil Observasi
F.1. Data berupa tabel
No
|
Sample Air
|
Kandungan Logam
|
Sample Air
|
Kandungan Logam
|
1
|
Air Sumur Rumah I
|
153 ppm
|
Air Minum Rumah III
|
174 ppm
|
2
|
Air Minum Rumah I
|
162 ppm
|
Air Sumur Rumah IV
|
116 ppm
|
3
|
Air Sumur Rumah II
|
171 ppm
|
Air Minum Rumah IV
|
56 ppm
|
4
|
Air Minum Rumah II
|
178 ppm
|
Air Sumur Rumah V
|
48 ppm
|
5
|
Air Sumur Rumah III
|
141 ppm
|
Air Minum Rumah V
|
86 ppm
|
G. Pengolahan Data
Data berupa tabel dan
grafik diatas merupakan hasil yang telah diperoleh dari lima rumah wargayang
berbeda yang memiliki air yang dikonsumsi berbeda pula kandungan logam nya.
Dari ke lima rumah
warga tersebut, rumah warga yang ke I, II, III, IV merupakan rumah yang saling
berdekatan atau bertetangga. Setelah mengambil sample air pad ke empat rumah
warga tersebut, maka pengukuran kandungan logam di dalamnya dengan menggunakan
alat ukur TDS dilakukan. Dan dari hasil pengukuran tersebut, hasil kandungan
logam pada air yang dikonsumsi memiliki perbedaan walaupun tingkat perbedaannya
tidak terlau signifikan.
Sedangkan rumah warga
yang ke lima bias dikatakan cukup jauh dari rumah warga yang I hingga IV. Dan
hasil yang didapatkan dari pengukuran tersebut juga cukup berbeda.Dari hasil
tersebut, maka ada beberapa factor yang bisa dianalisa factor-faktor yang
menjadi penyebab.
H. Pembahasan
Dari hasil yang telah
diperoleh, ada beberapa faktor lingkungan dan factor-faktor lain yang
menyebabkan adanya perbedaan antara kelima rumah warga, begitu pula tingginya
kandungan logam pada air yang telah direbus (minum) daripada air sumur.
No
|
Rumah
|
Air Sumur
|
Air Minum
|
1
|
Rumah I
|
Kandungan logam pada
air sumur di rumah ini bisa tinggi dikarenakan tempat sumber air rumah ini
sangat berdekatan, bahkan bergandengan dengan tempat penyimpanan pupuk
kandang.
|
Kandungan logam pada
air minum yang dikonsumsi pada rumah ini memiliki angka lebih tinggi
dikarenakan tempat menyimpan air minum, semacam teko, berbahan dari logam
yang sudah cukup berkarat.
|
2
|
Rumah II
|
Faktor penyebab
tingginya kandungan logam sama halnya dengan rumah I
|
Faktor penyebab lebih
tingginya kandungan logam pada air minum sama halnya dengan rumah I
|
3
|
Rumah III
|
Faktor penyebab
tingginya kandungan logam sama halnya dengan rumah I dan rumah II
|
Faktor penyebab lebih
tingginya kandungan logam pada air minum sama halnya dengan rumah I dan rumah
II
|
4
|
Rumah IV
|
Kandungan logam pada
air sumur di rumah ini cukup berbeda dibandingkan rumah warga yang I hingga
III, walaupun masih berdekatan. Hal ini bias dikarenakan, rumah ini tidak
memiliki dan jauh dari tempat penyimpanan pupuk kandang.
|
Kandungan logam pada
air minum yang dikonsumsi pada rumah ini pun berbeda dengan rumah I hingga
III, yaitu kandungan logamnya lebih rendah disbanding air sumur. Hal ini
disebabkan lingkunga pada rumah ini cukup bersih, begitu pula tempat
pemasakan dan penyimpanan air yang sangat bersih pula.
|
5
|
Rumah V
|
Kandungan logam pada
air sumur di rumah ini memang memiliki perbedaan yang sangat signifikan
dibandingkan rumah I hingga IV. Rumah ini memang terletak cukup jauh dari ke
empat rumah yang lain. Selain itu rumah ini tidak sama sekali berdekatan
dengan tempat penyimpanan pupuk kandang.
|
Kandungan logam pada
air minum yang dikonsumsi pada rumah ini juga lebih tinggi daripada air
sumur. Hal ini disebabkan karena kondisi lingkungan rumah ini sangat kotor
dan dipenuhi dengan kayu - kayu yang berserakan.
|
I. Analisa
Menurut data yang telah
didapatkan, air yang dikonsumsi oleh ke lima warga yang menjadi objek
pengamatan tersebut tergolong air yang tidak baik dan tidak aman dikonsumsi,
baik air minum ataupun air sumurnya. Hal ini dikarenakan kandungan logam yang
ada pada air yang mereka konsumsi diatas angka normal air yang aman dikonsumsi,
yaitu diatas 40 ppm (part per million).
Namun, setelah dilihat
secara real, walaupun air yang mereka konsumsi memiliki tingkat keamanan yang
cukup jauh dari angka normal, warga di Daerah Bansari memiliki tingkat
kesehatan yang cukup tinggi. Sehingga, air yang mereka konsumsi tidak
perpengaruh cukup besar terhadap
kesehatan merreka. Hal ini disebabkan makanan yang dikonsumsi warga di Desa
Bansari memiliki gizi tinggi, mengingat bahwa Bansari merupakan salah satu Desa
penghasil tanaman hortikultura.Sayuran yang mereka konsumsi bisa menggantikan
zat yang kurang menyehatkan dan baik dari air minum yang dikonsumsi.
Selain hal itu, Desa
Bansari merupakan daerah yang mayoritas wilayahnya terdiridari dataran
tinggi.Sehingga disaat warga di Desa tersebut bepergian ke beberapa tempat,
terutama ke lading, mereka lebih memilih untuk berjalan kaki.Hal itulah yang
juga menyebabkan kesehatan mereka cukup tinggi.
J. Kesimpulan
Dari pengamatan ini,
dapat ditarik sebuah kesimpulan, bahwa baik air sumur ataupun air minum yang
dikonsumsi kelima warga yang menjadi objek pengamatan, hampir seluruhnya
memiliki kandungan logam yang cukup tinggi.Sehingga air yang mereka gunakan
setiap harinya sangat kurang baik dan tidak aman.
Walaupun air merupakan
suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, namun apabila dilihat secara umum
kesehatan yang dimiliki warga di Desa Bansari cukup tinggi.Hal ini disebabkan
asupan makanan yang mereka konsumsi tergolong makanan yang memiliki gizi
tinggi, mengingat di Daerah mereka merupakan penghasil sayur-sayuran.
Created by : Qonita Fairuz Salsabila (IX)
الحمد لله رب العالمين
Tidak ada komentar:
Posting Komentar